RINGTIMES BANYUWANGI - Simak penjelasan tentang kabar yang beredar bahwa makan micin dengan porsi banyak akan bikin bodoh.
Berita tentang micin bikin bodoh sudah sering beredar di masyarakat.
Bahkan ada istilah generasi micin yang menggambarkan tentang anak–anak yang terlalu kebanyakan micin dan melakukan hal yang melanggar aturan.
Baca Juga: Cek Fakta, Wabah Covid-19 dan Lockdown Telah Direncanakan Sejak 10 Tahun yang Lalu
MSG atau yang dikenal dengan Monosodium Glutamat adalah nama dari sebutan micin, sebagaimana dilansir dari kanal Youtube SB30 Health pada Minggu, 22 Agustus 2021.
Glutamat sendiri sudah didapatkan dalam tubuh manusia.
Makanan–makanan yang lain pun juga mengandung Glutamat, sebut saja tomat.
Bahan dasar pembuatan micin sendiri hanpir sama dengan bahan yang digunakan untuk membuat yogurt dan cuka.
Baca Juga: Cek Fakta, Burger dan Bumbu KFC Mengandung Babi
Lalu, benarkan makan micin terlalu banyak akan membuat bodoh?
Menurut badah izin makanan dan obat dunia (FDA), penggunaan micin dalam bahan makanan masih tergolong aman.
Bukan tanpa alasan, hampir seluruh makanan di dunia pasti menggunakan micin sebagai bahan pelengkap.
Baca Juga: Cek Fakta, PT Sido Muncul Membagikan Bantuan Senilai Rp175 Juta
Namun, penelitian ini terus dilakukan terhadap seluruh organisasi kesehatan dunia.
Hasilnya, micin tetap dirasa aman untuk bahan penyedap rasa. Kecuali jika ada orang yang memakan micin secara langsung.
Lebih lanjut, ada batasan untuk bagaimana makan micin.
Baca Juga: Cek Fakta: Bill Gates Ditangkap Karena Perdagangan Anak dan Kejahatan Seks
Jika manusia memakan micin 3 gram secara langsung dalam keadaan perut kosong, akan menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, pusing, dan sebagainya. Namun, efek tersebut hanya bersifat sementara.
Penelitian ini diterbitkan dalam buku yang berjumlah 350 halaman dan tetap saja menyebutkan bahwa micin aman untuk dikonsumsi.
Dengan demikian, tidak ada bukti ilmiah bahwa micin menyebabkan otak menjadi bodoh.
Jadi, jangan ragu untuk makan micin, namun dengan catatan penggunaan yang sewajarnya.
Cari tahu kebenarannya dulu sebelum menerima berita–berita yang tidak berdasar.***