Network
Banyak yang berspekulasi bahwa Syncytin-1 tersebut dapat mempengaruhi plasenta pada janin yang merupakan organ penting bagi oksigen dan nutrisi bayi.
Dokter Spesialis Kandungan The Ohio State University Wexner Medical center, Michael Cackovic menegaskan jika spekulasi tersebut tak benar.
Michael mengatakan jika protein lonjakan dalam vaksin Covid-19 itu tak sama dengan Syncytin-1 yang diklaim banyak oknum ada pada vaksin Covid-19 yang dikatakan bisa jadi sebab kemandulan.
Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Antara pada 19 Januari 2021, Michael juga mengatakan jika masyarakat tak seharusnya percaya dan takut divaksin karena edaran rumor mengenai syncytin-1 yang ditengarai jadi penyebab kemandulan tersebut.
Bersamaan dengan pernyataan Michael, American Collage of Obstetricians and Gynecologists juga menyatakan bahwa rumor soal vaksin Covid-19 bisa sebabkan kemandulan itu tak benar.
Baca Juga: Lakukan 3 Hal Ini Setelah Anda Divaksin, Ingat Antibodi Tak Langsung Terbentuk
Bahkan vaksinasi direkomendasikan bagi mereka yang sedang berusaha menjalani program kehamilan asal memenuhi syarat vaksinasi karena vaksin Covid-19 tak bahaya bagi Anda yang sedang mempertimbangkan memiliki anak.
Uji klinis terhadap pastisipan hamil saat disuntikkan vaksin Pfizer dan Moderna juga tak mengalami masalah pada kesuburan.
Uji coba tersebut dilakukan oleh 13 partisipan dalam masa hamil yang menerima vaksin Moderna dan 2 partisipan hamil bagi penerima vaksin Pfizer. Ditemukan satu dari penerima vaksin Pfizer mengalami keguguran bukan karena vaksin melainkan karena menerima plasebo.
Baca Juga: Ini Jangka Waktu Vaksin Covid-19 dalam Melindungi Tubuh Anda
