Sebelumnya perubahan air yang menyerupai darah ini terjadi setelah beberapa gempa yang mengguncang provinsi Elazig, Turki timur.
Baca Juga: Sungai Bedadung Meluap, Gedung Teater dan Masjid di IAIN Jember Terendam Banjir
Banyak asumsi beredar mengenai penyebab air seperti darah ini. Beberapa di antaranya mengira sebagai tanda kiamat. Sampai saat ini pun, fenomena ini belum diketahui penyebabnya.
Terkait penyebab fenomena banjir darah yang terjadi di Pekalongan ini, kepala Polres Pekalongan, AKBP Mochammad Irwan Susanto membantah peristiwa banjir darah ini.
Irwan Susanto mengatakan bahwa air banjir yang berwarna merah pekat tersebut disebabkan oleh obat batik.
Baca Juga: Megawati Jengkel, Tuding Perilaku Warga Indonesia Bikin Kejadian Banjir
Obat batik tersebut dibungkus dalam plastik yang sobek dan terbawa air banjir, sehingga merubah warna air banjir seperti darah.
Keterangan yang diungkapkan oleh Irwan Susanto tersebut disertai dengan barang bukti yang sudah diamankan yaitu sisa obat batik yang hanyut sekitar 1 kilogram.
Kesimpulan
Berdasarkan konfirmasi di atas, banjir darah yang diinformasikan oleh warganet tersebut tidak benar.