Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Beberapa hari belakangan netizen dihebohkan dengan video yang memperlihatkan Cristiano Ronaldo menolak bersalaman dengan Presiden Israel di salah satu medsos.
Video Ronaldo yang menolak bersalaman tersebut diunggah oleh akun medsos TikTok @Edit_Leyends. Video yang diunggah pada Kamis 13 Mei 2021 itu, total telah dilihat oleh 1,9 juta orang, dan mendapatkan like sebanyak 12,9 ribu.
Namun, video yang menunjukkan Ronaldo menolak bersalaman itu hanyalah hoax semata. Pasalnya, orang yang ada pada video tersebut ialah Michel Platini selaku mantan Presiden UEFA dan bukanlah Presiden Israel.
Seperti dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Mirror pada 19 Mei 2021, Ronaldo terlihat mengabaikan Michel Platini yang saat itu menjadi Presiden UEFA.
Baca Juga: Beredar Video Awak KRI Nanggala 402 Kompak Nyanyikan Lagu ‘Sampai Jumpa’
Ronaldo terlihat sengaja mengabaikan jabatan tangan dengan Presiden UEFA tersebut karena beberapa alasan tertentu.
Banyak spekulasi yang beredar bahwa Ronaldo menolak berjabat tangan karena sikap Platini yang menyarankan Ronaldo untuk tidak menerima penghargaan sebagai pemain terbaik saat itu, hal itulah yang membuat Ronaldo kesal padanya.
Kejadian itu terjadi ketika Real Madrid berhasil mengalahkan San Lorenzo pada final Piala Dunia Antar Klub tahun 2014 lalu.
Tentu saja postingan yang diunggah oleh salah satu akun medsos TikTok tersebut mendapat banyak reaksi dari netizen.
Baca Juga: Cek Fakta: Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Makassar Disebut Sebagai Mantan Polisi
Karena, akun tersebut mengunggah video tersebut dengan caption "Cristiano Ronaldo doesn't gave his hand to the President of Israel because he supports the muslims," tulis akun tersebut.
Adapun yang berarti Cristiano Ronaldo menolak berjabat tangan (bersalaman) dengan Presiden Israel karena dia mendukung umat Islam (muslim).
Parahnya, banyak orang yang juga percaya dengan video tersebut. Namun, beberapa orang yang mengetahui kejadian itu sebelumnya, langsung menyangkal dan mengklarifikasi kebenaran video tersebut.
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa konten video yang diunggah oleh akun TikTok @Edit_Leyends adalah hoax, dan bersifat menyesatkan bagi pembaca atau penontonnya.***
