Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Simak cek fakta mengenai kabar jika vaksin AstraZeneca memiliki kandungan babi.
Maraknya informasi mengenai adanya kandungan babi pada vaksin AstraZeneca membuat Anda harus melakukan cek fakta sebelum menerima informasi.
Informasi kandungan babi pada vaksin AstraZeneca beredar di media sosial dan membuat masyarakat takut untuk divaksinasi.
Baca Juga: Imun Penyintas Covid-19 Lebih Kuat Daripada Suntikan Vaksin, Cek Faktanya
Tak jarang, masyarakat pun mulai meragukan untuk mendapat vaksin AstaZeneca karena informasi kandungan babi tersebut.
Isu ini bermula dari pernyataan Majelis Ulama Indonesia melalui Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 menyebutkan kandungan tertentu dalam vaksin.
“Vaksin Covid-19 produk AstraZeneca hukumnya haram karena dalam tahapan proses produksinya memanfaatkan tripsin yang berasal dari babi,” narasi Fatwa MUI dilansir dari laman MUI pada Kamis, 29 Juli 2021.
Baca Juga: Cek Fakta: Vaksin Membuat Tubuh Kebal dari Virus Covid-19 dengan Efek Sampingnya
Namun penggunaan vaksin AstraZeneca tetap diperbolehkan mengenai keadaan darurat dengan pertimbangan berikut:
1. Kondisi kebutuhan yang mendesak, yang menduduki kondisi darurat syar’iy
2. Terkonfirmasi dari ahli yang kompeten mengenai kondisi darurat jika tidak segera dilakukan vaksinasi Covid-19
3. Ketersediaan vaksin Covid-19 yang halal dan suci tidak mencukupi ikhtiar mewujudkan herd immunity
Baca Juga: Ciri-ciri Gejala Terpapar Covid-19 Varian Delta, Bisa Isolasi Mandiri
4. Pemerintah menjamin keamanan
5. Keterbatasan membuat Pemerintah tidak memiliki keleluasaan memilih jenis vaksin Covid-19 halal
Pihak AstraZeneca kemudian membantah penggunaan babi dalam kandungan vaksin yang diproduksi tersebut.
Baca Juga: Hanya Rajin Wudhu Bisa Terhindar dari Covid 19, Cek Faktanya
Asosiasi Medis Islam Inggris memberi ketegasan jika tidak akan kandungan hewan didalam vaksin AstraZeneca.
“Tidak ada komponen yang berasal dari hewan di dalam vaksin ini,” ungkap Asosiasi Medis Islam Inggris.
“Vaksin ini telah diproduksi dalam modifikasi genetika ginjal embrionik manusia 293 sel,” lanjutnya.***
