RINGTIMES BANYUWANGI – Simak kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia kelas 12 SMA halaman 124 materi unsur kebahasaan novel Ronggeng Dukuh Paruk.
Selamat pagi adik-adik, hari ini kita akan belajar cara menganalisis unsur kebahasaan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk yang ada di halaman 124.
Yuk buka buku paket Bahasa Indonesia halaman 124, perhatikan tugas analisis unsur kebahasaan novel Ronggeng Dukuh Paruk, lalu simak kunci jawaban di bawah ini.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 39 Kegiatan 2, Kemelut di Majapahit
Tugas
setelah membaca kutipan novel tersebut, apakah kamu dapat menganalisis unsur kebahasaan novel Ronggeng Dukuh Paruk?
Unsur kebahasaan novel Ronggeng Dukuh Paruk:
Unsur kebahasaan novel meliputi gaya bahasa atau penggunaan majas dan citraan.
Gaya bahasa
Dalam penggunaan bahasa, novel ini menggunakan beberapa majas, yaitu:
Baca Juga: Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 SMA Halaman 76, Uji Kompetensi Penyebab Jatuhnya Kabinet Sukiman
1. Majas personifikasi
Tetes-tetes embun jatuh menimbulkan suara desahan desahan musik yang serempak.
Dalam kerimbunan daun-daunnya sedang dipagelarkan merdunya harmoni alam yang melantumkan kesyahduan.
Dukuh Paruk kembali menjatuhkan pundak-pundak yang berat, kembali bersimbah air mata.
Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 12 SMA Halaman 52-55, Tugas Mandiri 2.3 Konsultan Bangkrut
2. Majas simile
Di bagian langit lain, seekor burung pipit sedang berusaha mempertahankan nyawanya. Dia terbang bagai batu lepas dari ketapel sambil menjerit-jerit sejadinya.
Ibarat meniti sebuah titian panjang berbahaya, aku hanya bisa menceritakannya kembali, mengulas serta merekamnya setelah aku sampai di seberang.
Latar sejarahnya yang melarat dan udik ibarat beribil.
Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 12 SMA Halaman 39, Tugas Mandiri 2.2 Hukuman Mati Bandar Narkoba
Matanya berkilat seperti kepik emas hinggap di atas daun.
Malam hari berlatar langit kemarau, langit seperti akan menelan segalanya kecuali apa-apa yang bercahaya.
3. Majas metafora
Di pelataran yang membantu di bawah pohon nangka ketika angin tenggara bertiup dingin menyapu harum bunga kopi yang selalu mekar di musim kemarau.
Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 12 SMA Halaman 37, Dasar Perlindungan dan Penegakan Hukum
Mereka pantas berkejaran, bermain dan bertembang. Mereka sebaiknya tahu masa kanak-kanak adalah surga yang hanya sekali datang.
4. Majas metonimia
Di sana di dalam kurung klambu yang tampak dari tempatku berdiri, akan terjadi pemusnahan mustika yang selama ini amat kuhargai.
Pelita kecil dalam kamar itu melengkapi citra punahnya kemanusiaan pada diri bekas mahkota Dukuh Paruk itu.
Baca Juga: Kunci Jawaban Biologi Kelas 12 SMA Halaman 42, Evaluasi Materi Bab 2
5. Majas hiperbola
Ini cukup untuk kukatakan bahwa yang terjadi pada dirinya seribu kali lebih hebat daripada kematian karena kematian itu sendiri adalah anak kandung kehidupan manusia.
Aku bisa mendengar semua bisik hati yang paling lirih sekalipun.
Aku dapat melihat mutiara-mutiara jiwa dalam lubuk yang paling pingit.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 89, Carilah 2 Teks Editorial
6. Majas sinekdok
Celoteh di sudut pasar itu berhenti karena kehabisan bahan.
Sampean hanya memikirkan diri sendiri dan tidak mau mengerti urusan perut orang.
7. Majas pertentangan
Aku sadar betul diriku terlalu kecil bagi alam.
Baca Juga: Kunci Jawaban Biologi Kelas 12 SMA, Latihan Soal Pertumbuhan dan Perkembangan
Aku terkejut menyadari semua orang di tanah airku yang kecil ini memenuhi segala keinginanku.
8. Majas Penegasan (repetisi)
Mereka hanya ingin melihat Srintil kembali menari, menari dan menari.
Srintil sedang berada dalam haribaan Dukuh Paruk yang tengah tidur lelap selelap lelapnya, merenung dan terus merenung.
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA Halaman 103, Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten
9. Majas Sindiran (sarkasme)
Dower merasa berat dan mengutuk Kartareja dengan sengit "Si tua bangka ini sungguh sungguh tengik!"
"Kertareja memang bajingan, Bajul buntung", jawabku, mengumpat dukun ronggeng itu.***