Pemicu Meletusnya Perang Padri di Sumatera Barat, Sejarah Kelas 11 SMA

20 September 2021, 18:43 WIB
Ilustrasi. Inilah alasan yang memicu meletusnya Perang Padri di Sumatera Barat, materi Sejarah kelas 11 SMA. /pixabay.com/Pixelman/

RINGTIMES BANYUWANGI – Perang Padri merupakan perlawanan kaum Padri terhadap pemerintahan Hindia Belanda yang berkuasa di Sumatera Barat.

Perang Padri berlangsung selama 35 tahun dimulai dari tahun 1803 sampai 1838 di wilayah Kerajaan Pagaruyung, Minangkabau.

Di artikel ini, kamu akan diberikan pembahasan mengenai Perang Padri, mulai dari pemicu hingga jalannya proses peperangan.

Tentunya, kamu akan bertanya apa saja yang memicu meletusnya Perang Padri di Sumatera Barat itu?

Baca Juga: Memahami Nilai-nilai Kehidupan Pada Cuplikan Cerpen, Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA

Pada tahun 1821, pmerintah Hindia Belanda mengangkat James Du Puy sebagai residen di Minangkabau.

James Du Puy kemudian mengadakan perjanjian dengan tokoh adat dan 14 penghulu yag meghasilkan kesepakatan bahwa wilayah Simawanng dikuasai oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Di daerah ini telah ditempatkan dua meriam dan 10 serdadu Belanda yag kemudian ditentang oleh kaum Padri sehingga meletus Perang Padri.

Baca Juga: Soal dan Kunci Jawaban PTS Matematika Kelas 6 SD Semester Ganjil Kurikulum 2013 Tahun 2021

Namun, sebelum terjadinya Perang Padri ini, dimulai dengan pertentangan antara kaum Padri dengan kaum adat dalam yang berhubungan keagamaan.

Pertentangan antara kaum Padri dan kaum Adat dimanfaatkan oleh orang-orang Belanda dengan ikut campur tangan untuk mendapatkan keuntungan.

Kaum Padri menentang kaum Adat dalam soal praktik keagamaan yang dilarang dalam agama Islam seperti berjudi, sabung ayam, dan minum-minuman keras.

Baca Juga: Soal dan Kunci Jawaban UTS PTS Tema 2 Materi Bahasa Indonesia Kelas 5 Semester 1 2021

Kemudian terjadilah bentrokan antara kedua kaum ini dan berhasil dimanfaatkan oleh orang-orang Belanda untuk mengambil wilayah kekuasaan di Sumatera Barat.

Itulah alasan dan jalannya Perang Padri di Sumatera Barat.***

Editor: Shofia Faridatuz Zahra

Sumber: Buku Sekolah Elektronik

Tags

Terkini

Terpopuler