RINGTIMES BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menilai, Pandemi Covid-19 membuat potensi anak putus sekolah meningkat.
Ipuk menyebut, meskipun biaya dasar sekolah gratis, tapi ada beberapa hal yang membuat pelajar mengalami kesulitan.
“Termasuk karena kondisi ekonomi keluarga. Ya sudahlah enggak usah lanjut sekolah, bantu orang tua bekerja saja. Juga bisa jadi, ada hambatan internet untuk mendaftar,” ungkap Ipuk, dikutip dari laman resmi Pemkab Banyuwangi, Senin 24 Mei 2021.
Untuk mengantisipasi anak putus sekolah di Banyuwangi, Ipuk memerintahkan Dinas Pendidikan untuk jemput bola kepada anak kurang mampu menjelang pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB).
Baca Juga: Mengenal Camping Embun, Program Pelayanan Publik Warga Perkebunan Banyuwangi
Dalam PPDB tahun ini ada empat jalur yang bisa diakses pelajar.
Pertama, jalur zonasi dengan kuota 50 persen untuk pelajar yang berada disekitar sekolah,
Kedua, jalur prestasi akademik dan non akademik yakni sebanyak 30 persen.
Ketiga adalah jalur afirmasi untuk pelajar dengan kategori kurang mampu sebesar 15 persen.
Dan Keempat, jalur perpindahan orang tua atau wali sebanyak 5 persen.