Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Berikut cerita secara singkat perlawanan rakyat Maluku terhadap dominasi Portugis.
Secaar singkat, perlawanan rakyat Maluku dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada tahun 1529 oleh rakyat Tidore, tahun 1565 yang dipimpin Sultan Hairun dan 1570 dibawah kepemimpinan Sultan Baabullah.
Bermula dari Portugis yang berhasil memasuki Kepalauan Maluku pada tahun 1521 yang memusatkan diri di Ternate.
Tak berselang lama, bangsa Spanyol mulai berdatangan ke Maluku yang memusatkan diri di Tidore.
Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 SD Halaman 48, Soal 1 sampai 10 Lengkap
Antar kedua bangsa barat ini sangat berambisi dalam perdagangan sehingga mereka saling memanfaatkan kelemahan rakyat Maluku termasuk memanfaatkan perpecahan di kerajaan.
Pada tahun 1529 terjadi peeprangan antara Tidore melawan Portugis yang disebabkan kapal-kapal Portugis menembaki kapal dari Banda yang akan membeli cengkih di Tidore.
Portugis yang mendapat dukungan dari Ternate berhasil menang melawan rakyat Tidore. Dengan kemenangannya ini Portugis semakin sombong dan berlaku kasar ke rakyat Maluku.
Melihat kesewenang-wenangan bangsa Portugis, pada tahun 1565 muncullah perlawanan rakyat Ternate dibawah kepemimpinan Sultan Hairun.
Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 SD Halaman 47, Konversikan ke Satuan Waktu
Portugis yang kewalahan kemudian memberikan penawaran perundingan kepada Sultan Hairun pada tahun 1570.
Namun semua perundingan itu hanyalah siasat Portugis saja yang bertujuan untuk menangkap dan membunuh Sultan Hairun.
Setelah Sultan Hairun dibunuh, perlawanan dilanjutkan oleh sang Putera Sultan, Sultan Baabullah dengan dukungan seluruh rakyat maluku yang bersatu.
Baca Juga: Link Manga Ranker Who Lives A Second Time Chapter 97 Terbaru
Akhirnya pada tahun 1575 Portugis berhasil diusir dari Ternate dan mereka menetap di Ambon. Namun pada tahun 1605 Portugis diusir kembali oleh VOC dari Ambon dan menetap di Timor Timur.***
