Apabila Qabil memiliki sikap pengendalian diri yang baik, tentu dirinya bisa menerima Labuda menjadi istrinya dengan apa adanya, sebab itu adalah ketentuan Allah.
Apabila dirinya berhusnuzon atau berprasangka baik kepada Allah terkait mengapa harus menikahi Labuda, pasti akan mendapatkan kebaikah tak terkira dari Allah.
Dengan adanya kedua sikap tersebut, yakni pengendalian diri dan husnuzon, maka persaudaraan Habil dan Qabil akan terpelihara dengan baik hingga akhir.
Baca Juga: Tata Cara Melaksanakan Sujud Tilawah, Pembahasan Materi PAI Kelas 8
Hal itu tentu dapat dihubungkan dengan situasi dan keadaan saat ini. Kita sebagai umat muslim, harus senantiasa melakukan pengendalian diri dan berhusnuzon.
Husnuzon bukan hanya kepada Allah, namun juga kepada sesama manusia dan saudara seiman.
Berangkat dari sikap-sikap itulah, persaudaraan akan terus terjalin dengan baik dan indah tanpa ada permusuhan.
Itulah penjelasan mengenai hubungan sifat pengendalian diri, husnuzan, dan persaudaraan, berdasarkan kisah Habil dan Qabil, PAI kelas 10 SMA.
Disclaimer: konten ini dibuat untuk membantu para siswa agar mudah memahami materi dalam mata pelajaran terkait.***