Seperti halnya firman Allah SWT dalam surat An Nisa ayat 8.
وَاِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ اُولُوا الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنُ فَارْزُقُوْهُمْ مِّنْهُ وَقُوْلُوْا لَهُمْ قَوْلًا مَّعْرُوْفًا
Artinya: Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.
Baca Juga: Ayo Pikirkan Cara Mengatasi dan Mengurangi Pencemaran Air, Materi IPA Semester 2 Kelas 7 Halaman 59
Pada ayat tersebut bisa diambil pelajaran bahwa kita sebagai mahluk sosial sebaiknya memberikan sebagian yang dimiliki untuk kerabat, anak yatim, dan orang-orang yang membutuhkan.
Biasanya sikap ini muncul ketika seseorang mulai merasakan apa yang dirasakan orang lain, dapat menempatkan diri sebagai orang lain, dan bisa menjadi orang tersebut.
Maka sebagai umat Islam kita harus menerapkan ajaran ini dengan baik supaya orang yang tidak punya juga bisa merasakan apa yang belum dia dapatkan sebelumnya.
Karena berbagi itu indah dan sangat dianjurkan dalam ajaran Islam, seperti dalam hadis riwayat Bukhari yang isinya sebagai berikut.
Baca Juga: Perbedaan Sholat Jamak Taqdim dan Takhir, Materi PAI Kelas 7 Halaman 155
Dari Abi Musa dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling mengokohkan."