banyak ditujukan pada hafalan teori, bukan pemahaman atas suatu konsep, bukan penguasaan konsep dan keterampilan.
Larik Puisi: Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan. Bukan pertukaran pikiran. Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan, dan bukan ilmu latihan menguraikan.
2. Makna: Pemberian ijazah di Indonesia, contohnya pada dokter. Mereka tidak menyertakan kalayakan perilaku penerima ijazahnya. Akibatnya, seorang dokter hanya akan mengobati pasiennya tanpa pernah peduli pada ketidakadilan yang terjadi di sekitarnya.
Baca Juga: Latihan Soal UTS Sejarah Kelas 10 SMA MA Terbaru 2022, Lengkap dengan Kunci Jawaban
Larik Puisi: Seseorang berhak diberi ijazah
dokter, dianggap sebagai orang terpelajar,
tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.
Dan bila ada ada tirani merajalela, ia diam tidak bicara, kerjanya cuma menyuntik saja.
3. Makna: Penyair ingin memprotes kepada para ulama yang memiliki kewenangan memberikan label halal. Sudah jelas rokok mengandung racun berbahaya yang lebih banyak bagi perokok, tetapi kenapa tetap saja masih boleh dikonsumsi? Padahal babi dan khamr (arak) yang mempunyai kandungan racun lebih sedikit saja diharamkan.
Larik Puisi: Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum dianggap sebagi bendera-bendera upacara, sementara hukum dikhianati berulang kali.