Analisis Makna Puisi Sajak Anak Muda, Pembahasan Bahasa Indonesia kelas 10 Halaman 250

- 14 April 2022, 16:00 WIB
Pembahasan Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 250
Pembahasan Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 250 /Tangkap layar buku Bahasa Indonesia/Buku Kemdikbud

RINGTIMES BANYUWANGI - Mari bahas bersama buku Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 250 pada bacaan puisi "Sajak Anak Muda".  

Pada artikel ini kita akan membahas makna puisi "Sajak Anak Muda" pada tabel soal Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 250. 

Tetapi sebelum ke pembahasan Bahasa Indonesia halaman 250 adik-adik coba baca dan pahami puisi "Sajak Anak Muda" terlebih dahulu. 

Sebagaimana yang dilansir dari buku Bahasa Indonesia kelas 10 revisi 2017 terbitan Kemdikbud, menurut Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Jember, Muhammad Khusaini, S.Pd, berikut pembahasan halaman 250.

Baca Juga: Suasana Puisi Sajak Anak Muda, Pembahasan Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 247

Kegiatan 3 

Menemukan Makna Puisi

Berikut adalah contoh analisis makna puisi ‘Sajak Anak Muda.’ Diskusikanlah bersama guru dan teman-temanmu makna lain yang terdapat dalam puisi tersebut.

1. Makna: Pendidikan di Indonesia lebih

banyak ditujukan pada hafalan teori, bukan pemahaman atas suatu konsep, bukan penguasaan konsep dan keterampilan.

Larik Puisi: Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan. Bukan pertukaran pikiran. Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan, dan bukan ilmu latihan menguraikan. 

2. Makna: Pemberian ijazah di Indonesia, contohnya pada dokter. Mereka tidak menyertakan kalayakan perilaku penerima ijazahnya. Akibatnya, seorang dokter hanya akan mengobati pasiennya tanpa pernah peduli pada ketidakadilan yang terjadi di sekitarnya.

Baca Juga: Latihan Soal UTS Sejarah Kelas 10 SMA MA Terbaru 2022, Lengkap dengan Kunci Jawaban 

Larik Puisi: Seseorang berhak diberi ijazah

dokter, dianggap sebagai orang terpelajar,

tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.

Dan bila ada ada tirani merajalela, ia diam tidak bicara, kerjanya cuma menyuntik saja.

3. Makna: Penyair ingin memprotes kepada para ulama yang memiliki kewenangan memberikan label halal. Sudah jelas rokok mengandung racun berbahaya yang lebih banyak bagi perokok, tetapi kenapa tetap saja masih boleh dikonsumsi? Padahal babi dan khamr (arak) yang mempunyai kandungan racun lebih sedikit saja diharamkan.

Larik Puisi: Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum dianggap sebagi bendera-bendera upacara, sementara hukum dikhianati berulang kali.

Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi dianggap bunga plastik, sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.

Baca Juga: Soal UAS PAS Prakarya Kelas 10 SMA, Dilengkapi Kunci Jawaban

4. Makna: Dalam pendidikan pemerintah membentuk anak-anak untuk dijadikan alat yang tunduk pada birokrasi, sehingga banyak masyarakat Indonesia yang tidak bisa mengembangkan sebuah inovasi untuk Indonesia yang lebih baik. Seperti pembuatan HP, mobil, atau robot. 

Larik Puisi: Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat. Di sana anak-anak memang disiapkan Untuk menjadi alat dari industri. Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.

Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa? Kita hanya menjadi alat birokrasi! Dan birokrasi menjadi berlebihan tanpa kegunaan - menjadi benalu di dahan.

Itulah pembahasan Sajak Anak Muda mengenai makna yang terkandung didalamnya, semoga adik-adik bisa memahaminya dengan baik.

Disclaimer: Artikel ini tidak menjamin kebenaran yang bersifat mutlak, karena tidak menutup kemungkinan ada eksplorasi jawaban lainnya.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah