Sultan Hasanudin pun menolak dengan keras kehendak itu sehingga menimbulkan pertempuran. Kesultanan Gowa terdesak dan semakin lemah, sehingga dengan sangat terpaksa Sultan Hasanudin menandatangani perjanjian Bongaya (perjanjian perdamaian/ deklarasi kakalahan Gowa dari VOC dan pengesahan monopoli perdagangan.
Tuanku Imam Bonjol :
Merupakan seorang yang berjuang melawan Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan Perang Padri tahun 1803-1838. Perang Padri adalah perang saudara (kaum padre/ ulama dan adat) di Minangkabau, Kerajaan Pagaruyung, Sumatera Barat.
Pangeran Diponegoro:
Terjadi pada tahun 1825-1830 di Yogyakarta dan meluas hingga ke pulau Jawa (perang Jawa). Perang ini dilatarbelakangi oleh Belanda yang terlalu ikut campur urusan Keraton Yogyakarta.
Selain itu Belanda juga membuat patok untuk membangun jalan yang melintasi tanah dan makam leluhur Pangeran Diponegoro. Akhirnya perang pun terjadi.
Perlawanan Diponegoro terus meluas dan Belanda menerapkan sistem benteng stelsel. Akhirnya Pangeran Diponegoro rela menyerahkan diri untuk membebaskan pasukannya.
Kapitan Pattimura: