5 Cara Kembangkan Pusat Ikan Bakar Pantai Blimbingsari, dari Analisis Bisnis

- 20 Juni 2021, 13:18 WIB
Pusat kuliner ikan bakar Pantai Blimbingsari, Banyuwangi, telah diketahui banyak orang. Lima cara ini bisa ditempuh untuk mengembangkannya.
Pusat kuliner ikan bakar Pantai Blimbingsari, Banyuwangi, telah diketahui banyak orang. Lima cara ini bisa ditempuh untuk mengembangkannya. /Ahmad Suudi / Ringtimes Banyuwangi



RINGTIMES BANYUWANGI - Ada lima cara mengembangkan pusat kuliner ikan bakar Pantai Blimbingsari, Banyuwangi, yang telah lama eksis.

Lima cara mengembangkan ikan bakar Pantai Blimbingsari ini hasil dari analisis bisnis tim akademisi Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata Poliwangi, Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi).

Penelitian di pusat kuliner ikan bakar Pantai Blimbingsari itu dilakukan di tengah terpuruknya industri pariwisata Indonesia setelah terdampak Pandemi Covid-19.

Adetiya Prananda Putra, Ayu Purwaningtyas, Tri Ajeng Rizki Ayu Pertiwi (mahasiswa), menulis jurnal berjudul Destination Branding Pantai Blimbingsari sebagai Sentra Kuliner Ikan Bakar di Kabupaten Banyuwangi.

Karya ilmiah yang berisi analisis SWOT itu pun telah dipublikasi di Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan (JSHP) vol 5 nomor 1, terbit pada Januari 2021.

Berikut lima cara mengembangkan pusat kuliner ikan bakar Pantai Blimbingsari yang bisa menjadi pertimbangan strategi branding para warung di sana.

Baca Juga: Tim Peneliti Temukan Kekurangan Pusat Ikan Bakar Pantai Blimbingsari, Usaha Bisa Ditingkatkan

1. Menyelenggarakan acara kuliner seafood di lokasi Pantai Blimbingsari

Beberapa agenda Festival Banyuwangi pernah diselenggrakan di pusat kuliner ikan bakar Pantai Blimbingsari.

Dengan menggelar lagi acara serupa akan memperkuat destination branding pusat kuliner ikan bakar Pantai Blimbingsari.

Acara yang dimaksud di sini, harus memiliki faktor pembeda dengan acara bertema seafood di tempat lain.

Penelitian itu mengatakan pemilik warung perlu berinovasi dalam membuat acara secara rutin, yang cocok didatangi pengunjung keluarga.

Baca Juga: Makan Ikan Bakar Pantai Blimbingsari, Harga di Bawah Rp100 Ribu, Masih Bisa Ditawar

2. Membuat menu paket yang menarik dan seru misalnya “Burn it Yourself"

Pemilik warung harus melakukan diversifikasi atau perkayaan jenis produk.

Adanya paket produk yang unik akan menambah ketertarikan orang untuk datang dan membeli ikan bakar.

Peneliti mencontohkan paket menu ikan bakar Burn it Yourself atau silahkan bakar ikanmu sendiri.

Poin ketertarikan pengunjung dengan paket seperti itu ketika mereka bisa mendapatkan pengalaman membakar sendiri ikan-ikan yang akan mereka santap.

Apalagi untuk pembeli berupa keluarga berkelompok, akan menambah keceraiaan dan saling membantu di antara mereka sendiri yang menciptakan atmosfer yang menyenangkan.

Selain itu penting juga untuk terus meningkatkan produk utama yang sudah ada, dan menjaga kualitasnya agar tidak menurun.

Baca Juga: Ikan Bakar Pantai Blimbingsari Kembang Kempis di Masa Pandemi Covid-19

3. Bekerjasama dengan Bandara Banyuwangi dan agen perjalanan wisata untuk mempromosikan pusat kuliner ikan bakar Pantai Blimbingsari

Para pemilik warung bisa menjalin kemitraan sebagai UMKM dengan pihak lain dalam berbagai hal, termasuk promosi.

Promosi yang tepat akan mengenalkan citra Pantai Blimbingsari sebagai pusat kuliner ikan bakar pada orang baru, dan memperkuatnya pada orang yang sebelumnya sudah tahu.

Kerjasama dengan agen perjalanan wisata bisa berupa diskon atau persentase bagi hasil dari pembeli yang mereka bawa.

Baca Juga: Usaha Kuliner Ikan Bakar dari Desa Blimbingsari, Keuntungan Di Masah Pandemi dan Sebelum Masa Pandemi

4. Membuat mekanisme untuk penerapan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan dalam menghadapi era new normal

Saat ini telah ada fasilitas cuci tangan di warung-warung pusat kuliner ikan bakar Pantai Blimbingsari Banyuwangi.

Namun menurut peneliti perlu penyusunan dan penerapan lebih serius mengenai standar kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan oleh para pemilik warung.

Pemerintah diharapkan turun tangan mengenai hal ini dengan mengedukasi para pemilik para warung dan menghadirkan solusi atas kesulitan yang mereka hadapi.

Lantaran hingga saat ini belum ada penerapan protokol kesehatan seperti pengukuran suhu badan, kecuali tempat cuci tangah dengan sabun yang sudah tersedia.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandara Blimbingsari Banyuwangi Sabtu 19 Juni 2021, Simak Sebelum Lakukan Penerbangan

5. Bekerjasama dengan platform jual-beli makanan online dan mempromosikan usaha melalui influencer

Sebagian usaha kuliner sudah membuktikan bisa berjalan dengan melayani pesanan dari platform online.

Pemilik warung juga bisa memberkan diskon atau gratis ongkos kirim, bagi pelanggan yang telah berkali-kali datang.

Melakukan endorsment atau mempromosikan produknya pada tokoh terkenal atau influencer membuat potensi masyarakat tertarik datang menjadi meningkat.

Dengan berbagai upaya destination branding itu, tingkat pengetahuan dan pengingatan masyarakat, bahwa Pantai Blimbingsari adalah sentra kuliner ikan bakar akan meningkat.

Hal itu dibutuhkan mengingat berkurangnya jumlah penjual yang datang semenjak pembatasan aktivitas masyarakat digencarkan pemerintah karena Pandemi Covid-19.

"Dengan branding yang tepat, citra kuliner ini menjadi potensi yang kuat untuk dikembangkan secara lanjutan," penggalan kesimpulan penelitian tersebut.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x