Kendalikan Inflasi, Banyuwangi Genjot Produksi Bawang Merah dan Cabai Rawit lewat Sekolah Lapang

- 11 Februari 2023, 12:56 WIB
Petani Banyuwangi upgrade skill melalui sekolah lapang
Petani Banyuwangi upgrade skill melalui sekolah lapang /

 

RINGTIMES BANYUWANGI– Kabupaten Banyuwangi dikenal menjadi salah satu sentra pertanian nasional. Untuk meningkatkan suplai dan produksi pertanian utamanya sektor penyumbang inflasi seperti bawang merah dan cabai, Pemkab Banyuwangi mengupgrade kapasitas dan skill petani dengan sekolah lapang.

"Ini adalah upaya kami untuk menjaga produktivitas komoditas pertanian Banyuwangi. Jiga untuk menjaga ketersediaannya di pasaran," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Sabtu, 11 Februari 2023.

Dalam program ini, kata Ipuk, petani dibekali tentang tata cara budidaya yang baik (Good Agricultural Practises/GAP), mulai prosedur pengolahan tanah, pemilihan bibit, irigasi, pemberian pupuk, hingga cara pengendalian hama penyakit. Petani juga diajarkan tentang proses panen hingga penanganan pasca panen yang tepat (Good Handling Practices/GHP).

“Teknologi budidaya selalu berkembang. Maka kapasitas dan skill para petani harus selalu di upgrade agar produksinya bisa lebih optimal. Salah satunya, melalui program sekolah lapang,” kata Ipuk.

Baca Juga: Jadi Sarana Pertumbuhan Ekonomi, Bupati Ipuk Resmi Luncurkan Banyuwangi Festival 2023

Plt. Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan Pangan) Banyuwangi, Ilham Juanda, mengatakan sekolah lapang petani bawang merah dan cabai dimulai saat musim tanam (Maret). Untuk bawang merah dilaksanakan di Kecamatan Muncar dan Wongsorejo. Dua wilayah tersebut merupakan sentra produksi komoditas bawang merah di Kabupaten Banyuwangi.

Sementara cabai rawit dilaksanakan di beberapa lokasi di antaranya Kecamatan Glagah, Licin, Singojuruh, dan Wongsorejo. Untuk cabai besar dilaksanakan di Kalibaru dan Glenmore. 

“Sekolah lapang ini tidak hanya memberikan teori, tapi juga praktik langsung di lapangan. Dispertan akan memberikan pendampingan budidaya hingga support sarana produksinya. Petani akan didampingi dari awal hingga akhir, sejak tahap penyiapan lahan hingga pasca panen oleh petugas penyuluh lapangan (PPL) kami,” urai Ilham.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x