Selain Perselingkuhan, Inilah 5 Faktor Terbesar Penyebab Perceraian Menurut Hasil Riset

24 Desember 2020, 12:30 WIB
Faktor Terbesar Penyebab Perceraian, Salah Satunya Pernikahan Dini /Pixabay.com

 

RINGTIMES BANYUWANGI – Perceraian seringkali dijadikan solusi atas masalah dalam hubungan pernikahan. Riset menunjukkan bahwa terdapat lima faktor terbesar penyebab perceraian. 

Selain perselingkuhan sebagai faktor umum dari perceraian, melainkan faktor-faktor lain ini juga seringkali dialami hampir setiap orang dalam pernikahan mereka.

Lantas, apa sajakah faktor terbesar penyebab perceraian tersebut?

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman marriage.com, Kamis 24 Desember 2020, berikut lima faktor terbesar penyebab perceraian.

1. Pernikahan usia dini atau masa kanak-kanak

Salah satu faktor penyebab perceraian adalah pernikahan di usia dini. Seiring bertambahnya usia pasangan, konflik dan perbedaan usia yang jauh bisa menyebabkan kurangnya rasa hormat dan ketidakmampuan untuk bersenang-senang bersama.

Penelitian menyatakan bahwa, makin besar perbedaan usia di antara pasangan, maka semakin tinggi pula risiko perceraiaannya.

Baca Juga: Jangan Kecolongan, Ini 8 Tanda-tanda Suami Selingkuh, Salah Satunya Sibuk dengan Ponsel

2. Kehamilan awal

Kehamilan dini juga menjadi faktor terbesar dalam perceraian. Ini membunuh ikatan yang bisa dikembangkan pasangan itu bersama.

Oleh karena itu, pasangan memiliki lebih sedikit kesempatan untuk mendapatkan pemahaman yang baik. Pada dasarnya, pasangan yang menikah karena kehamilan awal, belum sepenuhnya paham atau kurangnya pengalaman.

3. Masalah seksual pasangan

Sebagian besar, ketika kebutuhan seksual salah satu pasangan tidak terpenuhi dalam pernikahan, itu meningkatkan risiko perceraian.

Baca Juga: Waspadai, 10 Masalah Pernikahan antara Suami Istri Ini Bisa Sebabkan Perceraian

Hal ini disebabkan karena keintiman, yang merupakan aspek penting dalam pernikahan tidak bisa terpenuhi.

4. Kekerasan dalam rumah tangga

Segala jenis trauma emosional atau penganiayaan fisik, sangat tidak diterima dalam pernikahan. Jika salah satu pasangan berusaha untuk melukai pasangannya, maka itu merupakan faktor penting untuk mengupayakan perceraian.

5. Efek emosional dari perceraian orang tua

Banyak orang tidak bisa menerima trauma melihat orang tua mereka bercerai, yang seringkali tercermin dalam hubungan mereka sendiri.

Ini menyebabkan dampak negatif, dan mereka tidak mampu menangani hubungannya sendiri.

Baca Juga: Weton Pria Ini Dianggap Mata Keranjang dan Berpotensi Selingkuh dari Istrinya, Ini Penjelasannya

Statistik perceraian

Berikut adalah presentase tingkat perceraian, dengan melihat durasi atau umur pernikahan yang telah berlangsung.

1. Usia paling umum bagi pasangan yang bercerai adalah 30 tahun.

2. Di Amerika Serikat, ada satu percerian yang terjadi hampir setiap 36 detik.

3. Orang-orang menunggu rata-rata tiga tahun setelah perceraian, untuk menikah lagi.

4. 6% pasangan yang bercerai akhirnya menikah lagi.

Baca Juga: Mengejutkan, 3 Zodiak Pria Ini Berpotensi Selingkuh Setelah Menikah, Siapa Saja Mereka?

Ketika perceraian diperiksa secara regional, tampak bahwa tingkat perceraian menurut tahun pernikahan adalah yang tertinggi di Selatan, di mana 10,2 pria dan 11,1 wanita dari setiap 1000 orang bercerai setiap tahun.

Adapun yang terendah, yaitu di AS bagian Timur Laut, di mana 7,2 pria dan 7,5 wanita dari 1000 orang bercerai setiap tahun.

Itulah lima faktor terbesar penyebab perceraian dalam sebuah pernikahan. Berdasarkan faktor-faktor di atas, memberi tahu kita bahwa berkomunikasi satu sama lain, dan bekerja keras untuk membangun pernikahan sehat seumur hidup adalah hal yang penting dilakukan setiap pasangan.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Marriage.com

Tags

Terkini

Terpopuler