RINGTIMES BANYUWANGI – Ada beberapa hal yang sangat penting dan harus diketahui oleh wanita sebelum mereka berumur 50 tahun tentang berbagai macam risiko penyakit berbahaya seperti penyakit jantung yang mematikan.
Sebuah penelitian terbaru menyatakan bahwa gaya hidup modern dengan gadget dan kurangnya bergerak akan berdampak pada kesehatan dan meningkatkan risiko penyakit jantung atau kardiovaskular.
Penelitian tersebut menemukan bahwa perempuan pascamenopause (sekitar berumur 50 tahunan) dengan kelebihan berat badan atau obesitas yang menghabiskan lebih banyak hari dengan duduk memiliki faktor risiko metabolik yang lebih buruk untuk terserang penyakit jantung.
Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday
Beberapa orang mungkin belum tahu dan sadar jika penyakit jantung banyak menyerang perempuan di usia muda. Kebanyakan orang berpikir bahwa penyakit jantung adalah penyakit pria dan lebih banyak membunuh pria dibandingkan perempuan.
Namun fakta di lapangan berbicara sebaliknya, bahwa penyakit jantung juga banyak membunuh wanita muda.
Bahkan data menunjukkan bahwa penyakit jantung menunjukkan data yang setara terhadap laki-laki dan perempuan.
Dilansir oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari heathline.com pada 25 Desember 2020, menunjukkan data dari hasil studi yang menyatakan betapa signifikannya pengaruh duduk terhadap penyakit jantung.
Baca Juga: 5 Makanan Ini Kurangi Kolesterol Jahat, Cegah Stroke bahkan Serangan Jantung
Pertama, duduk dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih besar.
Hal ini ditunjukkan pada perilaku duduk dari 102 wanita Hispanik dan 416 wanita non-Hispanik dalam kelompok usia 50 tahunan atau pascamenopause dan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Peneliti berfokus pada wanita pascamenopause karena lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk.
Kedua, gejala penyakit jantung pada perempuan juga menjadi lebih jelas setelah menopause meskipun risiko setiap orang untuk penyakit kardiovaskular meningkat seiring bertambahnya usia.
Hasilnya,perempuan yang menghabiskan lebih banyak hari mereka duduk atau melakukannya dalam sesi yang lebih lama memiliki biomarker yang lebih buruk terkait penyakit jantung.
Ini termasuk indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, glukosa puasa, resistensi insulin, dan trigliserida.
Efeknya lebih terasa pada perempuan dengan obesitas dibandingkan wanita yang tidak kelebihan berat badan yang mulai terlihat pada rentan usia 50 tahun.
Baca Juga: Ciri-ciri Asam Lambung Samakin Parah, Bisa Sebabkan Serangan Jantung
Itu berarti tidak banyak bergerak dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi bahkan pada wanita yang berolahraga secara teratur.
Dokter dan ahli kesehatan menekan risiko penyakit mematikan ini dengan lebih mendorong orang tidak hanya berolahraga lebih banyak, tetapi juga mengurangi duduk.
Penelitian demi penelitian yang dilakukan menghasilkan bahwa perempuan dengan kegiatan yang menetap atau terlalu banyak duduk lebih berisiko terserang penyakit jantung.
Para penelitiu juga menemukan bahwa perilaku tidak bergerak yang dilaporkan terkait dengan risiko yang lebih tinggi pada diabetes tipe 2, dengan perbedaan terlihat di antara berbagai kelompok ras dan etnis.
Namun, penelitian laboratorium telah menemukan bahwa sering mengganggu sesi duduk dapat meningkatkan penanda kesehatan seperti kontrol glukosa dan metabolisme lipid.
Baca Juga: Deratan Gejala Penyakit Jantung Mematikan yang Kerap Tak Disadari
Beberapa studi menyarankan Anda untuk bangun dan bergerak setiap 30 menit untuk meningkatkan detak jantung dan mengurangi risiko beragam penyakit berbahaya.
Efek duduk pada metabolisme dan faktor risiko penyakit jantung, aktivitas fisik perlu menjadi bagian dari hidup untuk menghindari risiko dan memberikan tubuh yang sehat.
Ketiga, lebih banyak duduk di siang hari dan lebih lama pada suatu waktu dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih besar pada wanita pascamenopause yang berkisar pada umur 50 tahunan.
Itulah ketiga hal penting yang harus diketahui oleh wanita sebelum berumur 50 tahun untuk meninimalisir risiko penyakit berbahaya dan menghindari penyesalan dikemudian hari.***