Bahaya Konsumsi Obat Asam Lambung, Bisa Sebabkan Infeksi dan Peradangan Usus

25 Februari 2021, 10:30 WIB
Bahaya Konsumsi Obat Asam Lambung /pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI - Bahaya obat asam lambung tak banyak diketahui. Beberapa orang hanya peduli bahwa obat tersebut telah menyembuhkan perut atau asam lambung kambuh yang terasa sakit.

Padahal sebenarnya, penggunaan obat lambung dapat menimbulkan bahaya. Mulai dari ringan hingga ada yang cukup parah.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Boldsky pada 24 Februari 2021 mengenai bahaya konsumsi obat asam lambung.

Baca Juga: Tanda Diabetes yang Jarang Diketahui Orang Tua, Waspadai Jika Anak Selalu Lapar

Orang yang konsumsi obat asam lambung memiliki efek samping berupa berisiko lebih tinggi terkena infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penyakit seperti diare.

Efek samping yang ditimbulkan tidak berhenti di diare, tapi juga menyebabkan infeksi dan peradangan usus besar yang cukup berbahaya menurut para peneliti.

Infeksi oleh Clostridium difficile colitis (C-diff) disebabkan oleh gangguan bakteri normal dan sehat di usus besar, seringkali akibat antibiotik pada obat yang mengakibatkan peradangan usus.

Baca Juga: 6 Pantangan Bagi Penderita Diabetes, Makanan Ini Menyebabkan Gula Darah Naik

Temuan menunjukkan bahwa pasien yang sebelumnya memiliki kasus infeksi C-diff dan menerima obat asam lambung dapat berada pada peningkatan risiko kekambuhan infeksi C-diff.

Sebuah studi menemukan bahwa penggunaan obat penekan asam lambung dikaitkan dengan peningkatan risiko yang signifikan secara statistik dari pengembangan infeksi C-diff berulang.

Hal ini terjadi pada pasien dengan Infeksi C-diff sebelumnya, kata Sahil Khanna, seorang ahli gastroenterologi di non yang berbasis di AS. Profit Mayo Clinic.

Baca Juga: Tanda Stroke yang Sering Diabaikan, Periksa ke Dokter Jika Cegukan Terus Menerus

Untuk penelitian yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine, tim melakukan tinjauan sistematis dan meta-analisis terhadap 16 penelitian dengan 7.703 pasien dengan infeksi C-diff dan 1.525 dari infeksi C-diff rekuren yang dikembangkan ini.

Para peneliti menganalisis obat penekan asam lambung termasuk penghambat pompa proton, seperti omeprazole, dan penghambat histamin 2, seperti ranitidine.

Obat inilah yang biasanya diresepkan dan dikonsumsi obat bebas untuk penyakit gastroesophageal reflux, penyakit tukak lambung atau dispepsia.

Baca Juga: 5 Makanan Penyebab Stroke, Pencinta Keripik dan Kerupuk Perlu Waspada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat infeksi C-diff berulang pada pasien dengan supresi lambung adalah 22,1 persen, dibandingkan dengan 17,3 persen pada pasien tanpa supresi asam lambung.

Jadi masuk akal untuk mengevaluasi kembali kebutuhan obat-obatan ini pada pasien dengan infeksi C-diff.

Dalam hal ini, konsumsi obat penekan asam lambung secara terus menerus tentu bisa memiliki efek samping yang fatal dalam jangka panjang.

Baca Juga: 4 Penyebab Kanker Kulit yang Jarang Diketahui, Jangan Duduk Lama-lama

Sebelum konsumsi obat penekan asam lambung, akan lebih baik jika menggunakan obat tradisional  dahulu untuk mengurangi efek samping dan bahaya yang ada.

Hal itu tentu dapat mengurangi efek samping dan bahaya berupa resiko terjadinya infeksi atau peradangan usus besar.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Bold Sky

Tags

Terkini

Terpopuler