Terlalu Lama Isolasi Diri, Waspadai Gelaja Cabin Fever Penyebab Sedih

26 April 2020, 22:15 WIB
ILUSTRASI sedih. /pexels/

RINGTIMES – Dalam upaya memutus penyebaran Covid-19, pemerintah memberlakukan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah Indonesia.

Lamanya masa isolasi diri dengan tidak pergi meninggalkan rumah selama berminggu-minggu membuat banyak orang dilanda kesedihan dan kegelisahan sampai tertekan atau disebut dengan cabin fever.

Dokter Gina Anindyajati, SpKJ dari Departemen Psikiatri FKUI-RSCM mengatakan, bahwa cabin fever sebenarnya tidak ada di dalam pedoman diagnostik gangguan kejiwaan.

Baca Juga: Saat Bangunkan Sahur Sekelompok Remaja Tertabrak Lari, 2 Orang Tewas

Selama jangka waktu PSBB, seseorang dibatasi untuk beraktivitas di luar rumah karena kondisi yang mengancam kesehatan.

"Saat seperti sekarang, ketika keluar rumah dibatasi karena ancaman kesehatan, hal itu mungkin membuat kita merasa tidak nyaman dan tidak betah berlama-lama di rumah.

Pada kondisi seperti itu, istilah cabin fever bisa juga digunakan untuk orang yang tidak nyaman berada di rumah," kata Gina.

Baca Juga: Muzzamil : Pemerintah Harus Percepat Penuntasan Krisis Ventilator

Gejala orang yang mengalami cabin fever bisa berupa merasa kebosanan, irritable (mudah marah dan tersinggung), kadang merasa putus asa, dan berbagai emosi lain yang tidak mengenakkan.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-bekasi.com dengan judul "Mengenal Cabin Fever Penyebab Sedih Saat PSBB, Berikut Ini Cara Mengatasinya"

"Secara perilaku, orang dengan cabin fever bisa mengeluh sulit fokus terhadap hal yang dikerjakan, restless (tidak bisa diam, mondar mandir, fidgeting)," katanya.

Baca Juga: Akhirnya, Ramadhan Hadir Menjadi Fase untuk Menyegarkan Jiwa

Sementara menurut penjelasan Wellmind, lembaga layanan kesehatan di Britania Raya, gejala cabin fever yakni kegelisahan, turunnya motivasi, mudah tersinggung, mudah putus asa, sulit berkonsentrasi, pola tidur tidak teratur, dan sulit bangun tidur.

Gejala lainnya adalah lemah, lesu, sulit percaya kepada orang di sekitar, tidak sabar, merasa sedih, dan depresi untuk waktu lama.

Gejalanya bisa berbeda untuk setiap orang dan hanya dokter profesional yang bisa melakukan diagnosis akurat atas keadaan mental seseorang.

Baca Juga: Ambisi Presiden Real Madrid Merancang New Los Galacticos 2020

Gina menjelaskan, cabin fever sebenarnya bisa berasal dari kurang aktifnya seseorang ketika harus menjalani isolasi di rumah sehingga akhirnya merasa bosan.

"Seseorang akan rentan mengalami cabin fever ketika mereka tidak melakukan apa-apa di rumah," kata Gina.

Awalnya, seseorang menganggap bekerja di rumah (working from home) semasa pandemi virus corona layaknya liburan.

Baca Juga: Yuk Disimak!, Oppo Berencana Meluncurkan Reno3 dalam Waktu Dekat

"Sehingga, bawaannya santai-santai. Sayangnya, kalau ini dilakukan dalam jangka waktu lama, kita akan mudah bosan dan terjebak dalam cabin fever," kata ucapnya.

Gina menyampaikan, sebenarnya pergi ke luar rumah dan berobat ke terapis adalah cara paling ampuh mencegah cabin fever.

Akan tetapi, karena adanya PSBB, bepergian ke luar rumah bukanlah opsi bijak.

Baca Juga: Prediksi Pimpin Korut, Adik Kim Jong-un Disebut Lebih Kejam dari Kakaknya

Tips lainnya untuk mencegah cabin fever adalah harus melakukan rutinitas biasa atau jika merasa bosan, bisa membuat rutinitas baru.

Selain itu, mengubah perabotan secara berkala juga bisa membantu terhindar dari cabin fever. Usahakan pula tetap beraktivitas.

Baca Juga: Dunia Hiburan Berduka, Ahmad Dhani Mengaku Kehilangan Sosok Berjasa

Sumber: pikiran-rakyat.com dengan judul Kenali Gejala Cabin Fever Penyebab Sedih hingga Gelisah akibat Kondisi Tidak Nyaman

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler