Hati-hati, 3 Makanan Berikut Ternyata Mengandung Racun Sianida

22 Mei 2020, 18:24 WIB
SIANIDA merupakan zat beracun yang sebenarnya juga terkandung dalam beberapa jenis makanan. Apa saja makanan yang mengandung sianida? /PIXABAY

 

RINGTIMES BANYUWANGI – Sianida merupakan zat kimia yang bekerja dengan cepat dan berpotensi mematikan juga terdapat dalam berbagai bentuk.

Sianida dapat berupa gas yang tidak berwarna seperti hidrogen sianida (HCN), sianogen klorida (CNCI), bentuk kristal seperti natrium sianida (NaCN), atau kalium sianida (KCN).

Sianida terkadang digambarkan memiliki bau ‘almond yang pahit’, tetapi tidak selalu mengeluarkan bau dan tidak semua orang dapat mendeteksi bau ini.

Baca Juga: Kenakan Bikini di Dalam APD Ketika Merawat Pasien, Viral di Medsos

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), sianida ternyata terkandung dalam beberapa jenis tanaman tertentu seperti singkong, kacang lima, dan almond.

Biji buah seperti aprikot dan buah persik juga memiliki sejumlah besar bahan kimia yang jika dimetabolisme akan berubah menjadi sianida.

Sianida juga terkandung dalam asap rokok dan produk pembakaran dari bahan sintesis seperti plastik.

Baca Juga: Kementerian Agama # Menyampaikan Hhasil Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan 1441 Hijriah

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Harus Berhati-hati, 3 Makanan Berikut Ternyata Mengandung Sianida

Dalam pembuatannya, sianida digunakan untuk membuat kertas, tekstil dan plastik, serta bahan kimia yang digunakan untuk mencetak foto.

Garam sianida digunakan dalam metalurgi untuk pelepasan logam dan pembersih logam. Gas sianida digunakan untuk memusnahkan hama di kapal dan bangunan.

Bahan kimia yang ditemukan dalam produk berbasis asetonitril yang digunakan untuk menghilangkan kutek kuku juga dapat menghasilkan sianida ketika dimetabolisme oleh tubuh.

Baca Juga: Update: Virus Corona di Dunia Jumat 22 Mei 2020, Rekor Baru 103 Ribu Pasien COVID-19 dalam 24 Jam

Anda bisa terpapar oleh sianida jika menghirup udara, minum air, makan-makanan atau menyentuh hal yang mengandung sianida.

 

Tingkat keracunan yang disebabkan oleh sianida tergantung pada jumlah sianida yang terpapar pada seseorang, rute paparan dan lamanya waktu seseorang terpapar.

Menghirup gas sianida menyebabkan kerusakan paling besar, tetapi menelan sianida bisa berbahaya bagi tubuh juga.

Baca Juga: Setelah Patah Hati Ketahui Pacar Selingkuh, Wanita di Tiongkok Kirim 1000 Kilogram Bawang Merah

Gas sianida paling berbahaya jika dihirup di tempat tertutup, di mana gas akan terperangkap.

Gas sianida sebenarnya akan menguap dan menyebar dengan cepat di ruang terbuka membuatnya sedikit tidak terlalu berbahaya.

Sianida mencegah masuknya oksigen ke sel tubuh, dan ketika ini terjadi, sel-sel dalam tubuh akan mati.

Baca Juga: Ternyata Vaksin Ciptaan Bill Gates Bunuh Jutaan Orang?Cek Faktanya

Sianida sangat berbahaya bagi jantung dan otak karena keduanya membutuhkan banyak oksigen.

Efek kesehatan jangka panjang pada orang yang selamat dari keracunan sianida serius dapat mengalami kerusakan jantung, otak, dan saraf.(Penulis: Galih Ferdiansyah) 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler