5 Pola Asuh Anak dalam Keluarga, Orang Tua Harus Paham

11 April 2022, 17:00 WIB
Pola asuh anak ini penting sekali diketahui agar orang tua bisa memiliki kesadaran dan perhatian lebih terhadap pengasuhan anak-anaknya. /Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI - Pengertian pola asuh anak dalam keluarga ditelusuri dari pedoman yang dikeluarkan oleh tim penggerak PKK pusat dalam jurnal INJECT yakni usaha orang tua dalam membina anak dan membimbing anak baik jiwa maupun raganya sejak lahir sampai dewasa (18 tahun).

Adapun kata pola asuh sendiri berasal dari dua kata yakni pola dan asuh. Dalam kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, 'pola' diartikan patron, model dan gambar yang dipakai sebagai contoh. Sedangkan 'asuh' bermakna membimbing, mendidik dan membimbing.

Tujuan orang tua dalam menerapkan pola asuh anak adalah untuk mempengaruhi, mengajari, dan mengontrol anak mereka.

Baca Juga: 6 Pola Asuh yang Dapat Merusak Pertumbuhan Anak, Salah Satunya Sering Dimarahi

Dilansir dari Jurnal INJECT yang terbit pada 1 Juni 2018, inilah 5 pola asuh anak yang dijelaskan oleh Deswita dalam psikologi perkembangan, bahwa sebaiknya disesuaikan tahap perkembangan anak dari lahir sampai remaja.

1. Sejak lahir sampai 1 tahun, yaitu didalam rahim kandungan ibunya, anak hidup serba teratur, hangat, dan penuh perlindungan.

Namun setelah dilahirkan, anak sepenuhnya bergantung terutama pada ibu atau pengasuhnya.

Di tahapan ini anak perlu dibantu untuk mempertahankan hidupnya. Tujuan pada fase ini ialah untuk mengembangkan rasa percaya bayi pada lingkungannya.

Baca Juga: Tips Dan Trik Fashion Hijab Dalam Memadupadankan Warna Pakaian

Apabila rasa percaya tidak didapat maka timbul rasa tak aman, rasa ketakutan dan kecemasan.

2. Anak usia 1 hingga 2 tahun.

Tahap ini merupakan tahap pembentukan kepercayaan diri anak. Maka, orang tua hendaknya mendorong agar anak dapat bergerak bebas, menghargai dan meyakini kemampuannya.

3. Anak usia 2 hingga 6 tahun (prasekolah), tahap ini mulai dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dan kemampuan untuk melakukan kegiatan yang bertujuan, anak mulai memperhatikan, dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya.

Peran orang tua sangat penting disini, untuk tidak membeda-bedakan yang mana anak perempuan ataupun anak laki-laki.

Baca Juga: 3 Tips Mengajarkan Anak Berpuasa di Bulan Ramadhan, Simak Penjelasan Selengkapnya.

Dengan memberikan kasih sayang yang sama dan adil. Agar menghindari si anak untuk memiliki rasa iri hati atau rasa bersaing.

4. Anak usia 6 hingga 12 tahun, pada usia ini anak mulai banyak teman, suka petualang, dan keberanian untuk mengambil resiko. Maka peran orang tua disini memberikan perhatian dan pengawasan.

Dan juga orang tua membimbing anak, agar anak memahami kemampuan yang sebenarnya dan tidak melakukan tindakan yang berbahaya.

5. Usia 12 hingga 18, pada masa remaja ini sudah pembentukan identitas diri yang mantap.

Baca Juga: Gejala dan Tips Mengatasi Alergi Dingin atau Biduran Menurut Dr Saddam Ismail

Di masa remaja ini penting sekali sikap keluarga yang dapat berempati, mengerti, mendukung, dan dapat bersikap komunikatif dengan anak, dalam rangka pembentukan identitas diri remaja itu.

Itulah 5 pola asuh anak dalam keluarga dari usia 1 tahun hingga 18 tahun.

Pola asuh anak ini penting sekali diketahui agar orang tua bisa memiliki kesadaran dan perhatian lebih terhadap pengasuhan anak-anaknya.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler