Hebatnya Otak, Ini Kenapa Manusia Tak Bisa Mendengar Ketika Tidur

13 Oktober 2020, 20:22 WIB
Ilustrasi tidur /PEXELS/Andrea Piacquadio

RINGTIMES BANYUWANGI-Manusia diharuskan beristirahat dengan tidur setelah penat menjalani aktivitas harian.

Tidur membantu fungsi otak agar lebih fresh bangun di pagi hari.

Saat tidur, manusia diibaratkan melakukan shut down bagi tubuhnya.

Oleh karenanya manusia tidak sadar atau tak bisa menerima hal dari panca indera dalam bentuk apapun saat tidur.

Baca Juga: Amerika Serikat Terus Jual Senjata ke Taiwan, Diduga Akan Picu Kemarahan Tiongkok

Salah satu hal yang masih membuat orang bertanya-tanya adalah mengapa manusia tak bisa mendengar ketika tidur.

Dilansir ringtimesbanyuwangi.com dari The Conversation Indonesia, berikut beberapa alasan manusia tak bisa mendengar ketika tidur.

  1. Keputusan Otak

Kita mendengar berbagai macam hal saat tidur, namun otak kita lah yang memutuskan semuanya apakah kita harus merespon suara itu atau tidak.

Manusia biasnaya baru akan merespons suara apabila terdengar kencang.

Baca Juga: Tolak Omnibus Law, Habib Rizieq Siapkan 10.000 Pasukan Serbu Istana Negara

Jika kita bangun, kita dapat membentuk ingatan telah mendengar suara tersebut, tapi jika kita tidak bangun maka kita seolah-olah tidak mendengar apa-apa.

  1. Otak hanya respon suara ‘ancaman’

Otak manusia yang cerdas selama hidupnya akan merekam suara-suara penting bagi tubuh.

Otak manusia mengartikan suara yang tidak biasa sebagai ancaman dan memperingatkan kita akan bahaya itu.

Otak kita mampu merespons dan memutuskan apakah kita perlu melindungi diri karena sebuah suara atau melanjutkan tidur.

  1. Siklus tidur mempengaruhi

Manusia memiliki lima hingga enam tahap siklus tidur dari awal hingga terlelap.

Baca Juga: Pilih Hengkang dari Dear M, Kim Sae Ron Akui Ada Beda Visi

Semakin jauhnya siklus tidur, manusia akan semakin jauh dari merespons suara-suara karena terlelap.

  1. Kepekaan pendengaran yang berbeda

Manusia memiliki kepekaan yang berbeda-beda dalam merespons suara. Hal ini terkait dengan sensitifitas pendengaran manusia yang berbeda.

Orang yang lebih peka dalam mendengar biasanya akan mudah merespons suara dan cenderung lebih mudah untuk terbangun.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: The Conversation

Tags

Terkini

Terpopuler