3 Cara untuk Berhenti Membentak Anak, Jadilah Ayah dan Bunda yang Bijaksana

- 13 Desember 2020, 21:30 WIB
Ilustrasi marah/3 Cara untuk Berhenti Membentak Anak, Jadi Ayah dan Bunda yang Bijaksana
Ilustrasi marah/3 Cara untuk Berhenti Membentak Anak, Jadi Ayah dan Bunda yang Bijaksana /Pexels

RINGTIMES BANYUWANGI – Menjadi seorang ayah dan ibu bukanlah hal yang mudah dan dapat dilakukan begitu saja. Terkadang, secara tidak sengaja ayah dan ibu membentak anak yang tanpa disadari hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental anak.

Penelitian telah menetapkan bahwa disiplin verbal yang keras dari orang tua sangat merusak anak-anal dan remaja.

Anak-anak atau remaja yang orang tuanya menggunakan teriakan sebagai metode disiplin lebih cenderung memiliki masalah perilaku dan bertindak (termasuk dengan vandalisme dan kekerasan).

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Lebih jauh telah ditunjukkan bahwa efek dari disiplin verbal dan penghinaan yang sering sebanding dengan disiplin fisik seperti memukul selama studi dua tahun.

Ringtimesbanyuwangi.com melansir dari situs psychologytoday.com pada 13 Desember 2020, terdapat sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2003 di Journal of  Marriage and Family menemukan bahwa dalam keluarga di mana terdapat 25 insiden teriakan atau lebih dalam 12 bulan, anak-anak dapat berakhir dengan  harga diri yang rendah, peningkatan agresi terhadap orang lain, dan tingkat depresi yang lebih tinggi.

Dari penelitian tersebut, para psikolog mengatakan bahwa berteriak atau membentak dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan meningkatkan kecemasan pada anak-anak.

Baca Juga: 4 Perilaku Buruk Buat Anak Semakin Cerdas, Misalnya Anak yang Suka Berbohong

Mempertimbangkan seberapa sering orang tua bisa marah, temuan ini adalah alasan yang baik untuk berhenti berteriak, terutama melakukannya dengan cara yang merendahkan.

Berikut adalah beberapa tips ampuh dan efektif untuk membantu ayah dan bunda menghindari berteriak atau membentak terhadap anak-anak Anda.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Psychologi Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah