RINGTIMES BANYUWANGI – Selain berdampak langsung pada lokasi bencana, abu vulkanik juga berdampak ke wilayah sekitarnya yang lebih luas.
Abu vulkanik yang bertebaran di udara akan terbawa angin ke daerah-daerah lain dalam radius puluhan bahkan ratusan kilometer.
Gejala pernapasan akut yang sering dilaporkan oleh masyarakat setelah gunung mengeluarkan abu vulkanik adalah iritasi selaput lendir dengan keluhan bersin.
Baca Juga: Lima Merchant ShopeePay Terbaru Minggu ini Siap Dukung Hobi Kamu
Sedangkan gejala-gejala lainnya meliputi pilek beringus, iritasi, sakit tenggorokan, batuk dahak, mengi, sesak napas, dan iritasi jalur pernapasan.
Abu vulkanik yang terhirup dapat merangsang peradangan di paru-paru serta luka pada saluran pernapasan.
Luka tersebut akan menyebabkan luka permanen pada alveolus (paru-paru bawah) dan ketika dalam jangka panjang bahkan bisa menyebabkan kanker.
Kulit tubuh juga bisa terkena dampak abu berupa gatal-gatal, iritasi, dan infeksi, terutama ketika abu vulkanik tersebut bersifat asam.
Baca Juga: Kandungan Abu Vulkanik ini Bisa Sebabkan Tanaman Anda Rusak
Kondisi ini bisa juga diakibatkan oleh perubahan kualitas air yang sudah tercemar abu vulkanik.