4 Gejala Asam Urat Semakin Tinggi yang Berbahaya, Penyebab Kerusakan Ginjal

- 21 Februari 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi asam urat.
Ilustrasi asam urat. /Pixabay/andreas160578/

RINGTIMES BANYUWANGI – Akibat tingginya kadar asam urat beberapa gejala serius akan timbul dan mengganggu aktivitas, bahkan untuk sekedar berjalan jika asam urat berada di kaki.

Perlu diketahui jika kadar asam urat yang tinggi tidak segera ditangani, maka gejala ini dapat menimbulkan reaksi berbahaya yang lebih parah.

Ringtimesbanyuwangi.com melansir dari healthline.com pada 21 Februari 2021, telah merangkum berbagai gejela yang akan ditimbulkan akibat kadar asam urat yang semakin tinggi.

Baca Juga: ShopeePay dan Kitabisa.com Berbagi Kebahagiaan di Bulan Kasih Sayang Melalui Gerobak Usaha

Baca Juga: 7 Bahaya Asam Urat Tinggi bagi Tubuh, Wajib Diketahui

1. Komplikasi asam urat

Komplikasi asam urat terjadi karena rasa nyeri asam urat yang semakin parah parah tanpa penanganan. Dengan kata lain, komplikasi asam urat terjadi karena gejala awal asam urat yang selalu diabaikan.

Untuk itu, segera temui dokter jika Anda tiba-tiba merasakan nyeri tajam pada persendian yang tidak membaik atau memburuk.

Apabila tidak segera ditangani, asam urat dapat menyebabkan erosi sendi, termasuk komplikasi serius sebagai berikut:

2. Thopi

Asam urat yang tidak diobati dapat menyebabkan timbunan kristal urat di bawah kulit Anda (tophi). Ini terasa seperti nodul keras dan bisa menjadi nyeri dan meradang selama serangan asam urat. 

Saat tophi menumpuk di persendian, ia dapat menyebabkan kelainan bentuk dan nyeri kronis, membatasi mobilitas.

Hingga pada akhirnya dapat menghancurkan persendian Anda sepenuhnya. Tophi juga dapat terkikis sebagian melalui kulit Anda dan mengeluarkan zat kapur putih.

Baca Juga: 5 Penyebab Gagal Ginjal di Usia Remaja, Waspadai

3. Kerusakan ginjal

Kristal urat juga dapat menumpuk pada ginjal penderita asam urat.

Jika hal ini terjadi, maka dapat menyebabkan batu ginjal dan pada akhirnya memengaruhi kemampuan ginjal untuk menyaring produk limbah dari tubuh penderita asam urat.

4. Radang kantung cairan

Mungkin masih belum banyak yang tahu jika asam urat dapat menyebabkan radang kantung cairan yang menjadi bantalan jaringan, terutama di siku dan lutut. 

Gejala bursitis juga termasuk nyeri, kaku, dan bengkak. Peradangan di bursa meningkatkan risiko infeksi yang dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen. 

Tanda-tanda infeksi termasuk kemerahan atau rasa hangat yang memburuk di sekitar persendian dan demam.

Berikut adalah beberapa gejala umum yang dirasakan sejak awal oleh pasien asam urat yang perlu Anda waspadai.

Baca Juga: 13 Penyakit Berbahaya Akibat Nyeri Panggul, Iritasi Usus hingga Tumor

Nyeri mendadak

Akibat tingginya kadar asam urat, tubuh akan secara tiba-tiba merespon dengan menimbulkan gejala nyeri dalam waktu singkat. Beberapa pasien terkadang dengan sengaja mengaibaikan karena dianggap gejala biasa.

Akan tetapi, jika rasa nyeri terus datang dan bahkan membuat sendi bengkak, merah, dan sakit, Anda harus segera memeriksakannya ke dokter.

Nyeri pada malam hari

Sering merasakan nyeri pada malam hari menjadi pertanda yang menunjukkan gejala asam urat yang semakin tinggi. Tingginya kadar purin akibat asam urat terjadi karena kurangnya jumlah mineral dalam tubuh mengakibatkan rasa nyeri.

Hingga pada akhirnya serangan rasa nyeri tersebut menyebabkan sendi nyeri, panas, dan tidak nyaman ketika tidur.

Baca Juga: Tak Melulu Kanker, ini 9 Penyakit yang Ditandai dengan Nyeri Panggul

Demam

Tidak sedikit pasien yang merasakan gejala ini dan mengabaikannya. Padahal, ketika demam datang karena nyeri bisa mengakibatkan rasa pusing tak tertahankan hingga mual.

Sering merasa nyeri

Nyeri sendi yang kerap datang juga harus diwaspadai karena, bisa saja rasa nyeri tersebut bertambah parah. Biasanya, orang yang terserang nyeri sendi hebat tidak akan mampu beraktivitas bahkan, sekedar bangun dari tempat tidur pun.

Untuk itu, lakukan pengobatan dan pencegahan sejak dini untuk mengurangi risiko empat penyakit komplikasi akibat asam urat yang berbahaya.***

 

 

Editor: Kurnia Sudarwati

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x