Sebuah studi di Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa pria nonobese dengan obstructive sleep apnea (OSA) mengalami kadar testosteron yang lebih rendah. Pada gilirannya, hal ini menyebabkan aktivitas seksual dan libido menurun.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Membuat Anda Tetap Miskin Meski Punya Gaji Tinggi
Para peneliti menemukan bahwa efek dari membatasi tidur pada kadar testosteron terlihat jelas antara pukul 14:00 dan 22:00 keesokan harinya.
3. Mengalami Penuaan
Kadar testosteron, yang terkait dengan libido, berada pada titik tertinggi saat pria berusia akhir belasan. Dan penurunan kadar testosterone juga dapat menyebabkan anda mengalami penuaan lebih cepat.
4. Stress
Jika anda terganggu oleh situasi atau periode tekanan tinggi, hasrat seksual dapat menurun. Ini karena stres dapat mengganggu kadar hormon Anda. Arteri Anda bisa menyempit pada saat stres. Penyempitan ini membatasi aliran darah dan berpotensi menyebabkan DE.
Baca Juga: Sindir Sok Suci, Ferdinand Hutahaean: Tak Ada Negara Hancur Karena Miras
Satu studi yang diterbitkan dalam Scientific Research and Essays mendukung gagasan bahwa stres memiliki efek langsung pada masalah seksual baik pada pria maupun wanita.
Studi lain terhadap veteran dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) menemukan bahwa gangguan stres meningkatkan risiko disfungsi seksual lebih dari tiga kali lipat.