RINGTIMES BANYUWANGI - Puasa merupakan kewajiban setiap umat muslim pada umumnya. Perintah untuk berpuasa bahkan telah di anjurkan dalam kitab Al-Quran.
يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ
"Yaa ayyuhal laziina aamanuu kutiba 'alaikumus Siyaamu kamaa kutiba 'alal laziina min qablikum la'allakum tattaquun".
Yang Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa," (QS. Al-Baqarah ayat 183).
Banyak pahala dan manfaat yang didapat saat berpuasa. Tak hanya itu, puasa merupakan ibadah wajib spesial yang hanya ada di bulan Ramadhan.
Baca Juga: 4 Menu Sahur Terbaik, Anti Lemas dan Tetap Energik Jalani Hari
Baca Juga: 7 Manfaat Porang, Tanaman dengan Harga Selangit yang Kini Banyak Dibudidayakan
Baca Juga: 5 Menu Sahur yang Sehat untuk Menjalani Ibadah Puasa, Salah Satunya Sayur Bening
Maka, setiap muslim tentu akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalankannya.
Lalu bagaimana jika orang tersebut diberi obat ketika berpuasa? Berikut ini adalah penjelasannya, seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dalam video yang diunggah kanal YouTube Catatan Apoteker pada 13 April 2021.
1. Jenis obat yang tidak membatalkan puasa
1. Obat yang di absorpsi melalui kulit (Salep, krim, dan plester).
2. Obat yang diselipkan di bawah lidah (Seperti nitrogliserin untuk angina pectoris).
3. Obat yang disuntikkan, baik itu melalui kulit, otot, sendi, dan vena.
4. Obat tetes mata dan telinga.
5. Obat kumur, selama hal itu tidak tertelan.
6. Pemberian oksigen dan anastesi.
7. Obat yang digunakan melalui vagina, seperti suppositoria.
Baca Juga: 5 Menu Sahur yang Sehat untuk Menjalani Ibadah Puasa, Salah Satunya Sayur Bening
Baca Juga: 8 Penyebab Kedutan pada Otot Wajah hingga Kaki, Waspadai Adanya Kutu Saraf
2. Jenis obat yang membatalkan puasa
Pertama, obat dengan jenis kapsul, pil, dan serbuk. Kedua, obat sirup, seperti sirup batuk dan maag. Ketiga, infus, karena infus biasanya mengandung vitamin, dan protein.
Tetapi bagaimana jika keadaan anda sudah membaik dan dirasa kuat menjalani ibadah puasa, namun masih harus meminum obat dengan resep dari dokter?
Sebenarnya, anda tetap bisa berpuasa meskipun harus tetap rutin mengkonsumsi obat-obatan. Cara yang bisa dilakukan adalah meminum obat tersebut diantara jam saat buka puasa hingga saat sahur.
Contohnya adalah, jika anda diberi resep meminum obat 1x1 perhari, maka anda bisa meminum obat tersebut saat berbuka atau sebelum sahur.
Disarankan, untuk obat penyakit anti hipertensi diminum saat sahur, karena kecenderungan darah naik saat pagi hari. Sedangkan untuk obat anti kolesterol, maka disarankan meminumnya saat setelah berbuka puasa.
Lalu, untuk 2x1 perhari, maka caranya adalah obat diminum ketika saat sahur dan berbuka puasa.
Berikutnya, 3x1 perhari, maka pertama anda harus meminum saat sahur (04.00), kedua saat berbuka puasa (18.00), ketiga saat menjelang tengah malam (23.00).
Dan yang terakhir 4x1, maka pertama saat sahur (04.00), kedua saat berbuka (18.00), ketiga saat malam hari (22.00), dan keempat saat tengah malam (01.00).