Pemuda Sarjana Psikologi Ini Datang ke Jogja untuk Jadi Tukang Sayur Hidroponik

- 21 Agustus 2021, 08:57 WIB
Faris seorang sarjana Psikologi yang memutuskan jadi tukang sayur hidroponik
Faris seorang sarjana Psikologi yang memutuskan jadi tukang sayur hidroponik /Tangkapan layar Youtube CapCapung/

“Pertama yang paling berkesan itu adalah dari orang tua. Ketika saya memutuskan untuk bertani, orang tua saya marah karena latar belakang saya sarjana Psikologi dan saat ini saya sedang menempuh magister profesi Psikologi, membuat orang tua saya kecewa,” cerita Faris.

Pada pertengahan 2017, Faris kebingungan mencari lahan karena keterbatasan biaya yang menjadi penghalang dalam menjalankan hidroponik.

Baca Juga: Kisah Imam Al Ghazali yang Mendapat Derajat Kemuliaan Menurut Habib Achmad Al Habsyi

“Tapi itu bukan alasan, bertani hidroponik tidak pernah mengeluh soal lahan. Bisa di tembok, di pagar, bisa di mana saja. Syaratnya, tanaman hanya perlu pencahayaan, sinar matahari cukup,” ujar Faris.

Tanaman-tanaman yang ia tanam merupakan tanaman sederhana.

“Kangkung, bayam merah, sawi bakso, pakcoy. Kalau untuk kangkung kita bisa panen dua minggu setelah tanam. Bayangkan secepat itu kan panennya,” kata Faris.

Faris pun membeberkan penghasilannya dalam satu bulan bisa mencapai kurang lebih Rp1,5 juta.

Baca Juga: Kunci Hidup Selamat dan Bahagia, dr Zaidul Akbar Menceritakan Kisah Nyata

Dari hasil kebunnya, ia tidak langsung menjual ke supermarket, restoran atau hotel, melainkan untuk ditawarkan ke pedagang pasar tradisional.

“Harapannya, dengan seperti itu pedagang-pedangan di pasa tradisional ini juga mendapat manfaat ekonomisnya,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x