Pengaruh Seksualitas dan Kepribadian Dalam Memilih Aroma Parfum

- 17 Februari 2020, 23:05 WIB
Parfum.*
Parfum.* /PEXELS/

RINGTIMES - Aroma parfum selalu dikaitkan dengan konsep yang mencerminkan siapa diri kita, atau karakter seperti apa.

Apakah hal ini mengingatkan kita terhadap interpretasi kuno tentang maskulin dan feminin?

Mengenakan aroma yang netral dan tepat, sama dengan analogi jika kita mengenakan pakaian dan riasan wajah yang senada.

Perpindahan dari seksualiasi menuju netralitas dalam aroma sudah sangat jelas, yaitu mood.

Mood merupakan bagian yang sama diberdayakan, segar, dan mungkin secara tidak sadar menjadi penyamaran kecil.

Namun, seks dan ketertarikan secara tradisional memainkan peran integral dalam dunia parfum.

Baca Juga: Usai Makan Nasi Goreng, Pemuda Tewas Dikeroyok

Dikutip oleh tim Pikiran-Rakyat.com melalui laman Vogue.in berikut mengenai pengaruh kepribadian dan seksualitas dalam memilih parfum.

Seperti yang pernah ditulis oleh Helen Keller, aktivis dan penulis asal Amerika. Pernafasan maskulin pada dasarnya lebih kuat dan tajam, daripada perempuan.

Aroma pada parfum-parfum pria, lebih identik dengan unsur seperti api, badai, dan laut asin. Itu menunjukkan hal yang kuat dan indah serta menggembirakan.

Emosi bermuatan seksual, lebih sering ditangkap dalam aroma-aroma yang lebih maskulin.

Begitu pun dengan kaum perempuan, aroma bunga selalu dikaitkan dengan kesenangan fisik dan rayuan terutama tuberose yang memiliki sejarah kompleks.

Baca Juga: Simak Enam Cara Merawat Mobil Agar Harga Tetap Tinggi

Mengulas pada masa Renaisans, gadis-gadis muda dilarang berjalan di kebun pada malam hari karena aroma tuberose. Dianggap sebagai afrodisiak yang kuat.

Orang-orang Victoria mengaitkan tuberose dengan kesenangan yang berbahaya, sedangkan dalam tradisi Ayurvedic India, tuberose dianggap dapat meningkatkan kapasitas seseorang untuk kedalaman emosional.

Bahkan dalam adat pernikahan bagi pengantin wanita, sering menggunakan mahkota dengan tuberose.

Wewangian memang nampaknya harus bersifat seksual, karena menciptakan daya tarik dan kecanduan. Namun tidak perlu spesifik secara gender.

Baca Juga: Lima Makanan Tinggi Zat Besi, Mulai Bayam Sampai Biji Labu

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah