Waspada Terhadap Cacing Kermi Yang Sering Menyerang Pada Anak-Anak

- 14 Maret 2020, 18:00 WIB
CACING gagal berkembang biak di tanah yang mengandung mikroplastik.*/www.theguardian.com
CACING gagal berkembang biak di tanah yang mengandung mikroplastik.*/www.theguardian.com /

RINGTIMES – Terkadang kita kurang menyadari, banyak anak dalam satu lingkungan seperti sekolah yang mungkin memiliki cacing kremi di waktu yang bersamaan. Acing kermi ini berwarna putih yang hidup di usus besar dan dubur seseorang yang terinfeksi.

Mungkin cacing kremi terdengar menjijikkan jika dibayangkan, akan tetapi siapapun bisa memiliki cacing kremi. Cacing kremi berukuran kecil dan berwarna putih. Umumnya panjang cacing kremi berukuran sekitar 6-13 mm.

Baca Juga: Mendengarkan Musik Dapat Mengilangkan Stres

Biasanya cacing kremi sedang dalam kondisi tidur, cacing kremi betina akan bertelur dalam jumlah ribuan dan umumnya di lipatan kulit di sekitaran anus. Cacing kremi juga disebut enterobius vermicularis. Infeksinya biasanya dikenal sebagai enterobiasis atau helminthiasis.

Cacing kremi betina akan berpindah ke daerah anus untuk bertelur dimana proses inilah yang menyebabkan gatal di daerah anus. Ketika terasa gatal dan digaruk, telur-telur cacing kremi akan menempel pada jari dan tinggal di sela kuku.

Baca Juga: Berinfaqlah seperti Benih dengan Ratusan Butir yang Tak Berhenti Bertambah

Telur-telur tersebut akan berpindah ke permukaan lain seperti mainan, sprei, dan dudukan toilet. telur cacing kremi juga bisa berpindah dari jari yang terkontaminasi ke makanan, cairan, pakaian, dan juga ke orang lain. Telur cacing kremi bisa bertahan selama dua sampai tiga minggu dipermukaan.

Adapun cara mencegah cacing kermi :

  1. Mencuci tangan
  2. Menjaga kebersihan kuku anak
  3. Gunakan pakaian dalam bersih
  4. Beri obat cacing 6 bulan sekali

 

 

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x