Hubungan ini terutama dengan ikatan bisnis sektor militer atau persenjataan. Bukan hanya dengan Rusia, AS juga akan menjatuhkan hukuman bagi mereka yang melakukan transaksi dengan Korea Utara dan Iran, kutip EurAsian Times.
EurAsian Times mengatakan bahwa AS tidak mau negara mana pun berkontribusi pada keuntungan ekonomi dengan ketiga negara tersebut.
Karena transaksi yang terjadi akan berurusan dengan lembaga-lembaga AS, termasuk bank dunia dan mata uang mereka yaitu dolar.
Baca Juga: Amerika Jatuhkan Ancaman Sanksi CAATSA Jika Indonesia Tak Batalkan Pembelian Su-35 Rusia
Kembali ke India dengan AS terkait CAATSA, walaupun mengetahui bahwa negaranya “terancam” karena peraturan ini, New Delhi nyatanya tetap membeli S-400 dari Rusia.
“...apapun yang diperlukan untuk keamanan India akan dilakukan tanpa mengkhawatirkan pembatasan apa pun”, kata Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar, kepada The Print.
S-400 akan mengisi celah dalam kekuatan pertahanan udara India dan akan melengkapi sistem rudal balistik negara itu yang dijalankan oleh Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan.
Pejabat Angkatan Udara India menyatakan bahwa S-400 akan diintegrasikan dengan jaringan pertahanan udara negara, lapor Defence View.
Mengingat jangkauannya yang sangat jauh (400 km), S-400 akan sangat efektif untuk ditempatkan di perbatasan barat.
Baca Juga: Rusia Tingkatkan Kekuatan Militer di Laut Hitam, Putin Siapkan Kapal Perang Berbobot 28.000 Ton