Hentikan Konsumsi Produk Self Improvement, Gen Z dan Milenial Wajib Tahu

- 27 Juni 2022, 20:15 WIB
ilustrasi baca buku self improvement
ilustrasi baca buku self improvement /Pexels.com/cottonbro

RINGTIMES BANYUWANGI- pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa setelah belajar berbagai hal, namun keadaan atau dirimu tidak ada perbedaanya. Artikel ini akan menjawab kenapa kamu harus hentikan baca buku self improvement (pengembangan diri).

Dilansir dari kanal YouTube Satu Persen-Indonesian Life School pada 27 Juni 2022, inilah alasan mengapa kamu harus berhenti membaca buku self improvement.

Istilah self improvement sudah bukan hal asing yang kita dengar. Namun bagi yang belum pernah mendengarnya, singkatnya self improvement adalah metode pengembangan diri yang dilakukan oleh diri sendiri.

Baca Juga: Banjir Pujian, Video Lisa BLACKPINK Menarik Tangan Park Bo Gum Saat Foto Bertiga Dengan V BTS di Acara Celine

Sejak puluhan tahun sudah ada topik self improvement, namun menariknya hingga kini tetap menjadi trend.

Cobalah kunjungi toko buku, biasanya buku dengan genre self improvement banyak mengisi rak terpopuler atau best seller.

Selain buku, juga terdapat podcast (siaran suara), coaching (pelatihan), video atau unggahan sosial media.

Sedangkan Topiknya, mulai dari motivasi, cara menghilangkan kebiasaan buruk,
membangun pola pikir, hubungan, finansial pribadi, lifestyle dan lain sebagainya.

Baca Juga: Diduga Transphobic dari Elon Musk Menjadi Alasan Xavier Melakukan Transgender

Menariknya lagi, 75 juta konsumen self improvement adalah generasi millennial
dan generasi Z. Banyak sekali pertanyaan yang muncul setelahnya.

Pertama, jika angka konsumennya setinggi itu, kenapa masih banyak yang kesusahan dalam menjalani hidupnya.

Kedua, kenapa justru isu kesehatan mental meningkat.

Dikutip dari Forbes 95% Generasi Milenial mempunyai tujuan dan komitmen yang berkaitan dengan self improvement.

Namun, pertanyaan yang muncul kemudian apakah metode ini dapat membantu kita sepenuhnya.

jawaban dari pertanyaan pertama,“Self improvement reinforced perceptions of inferior and shame,” kata Mark Manson, penulis buku ‘Seni Bersikap Bodo Amat’,

Baca Juga: Usai Dilarikan ke Rumah Sakit dan Jalani Operasi, Kondisi Sarwendah Berangsur Membaik

Yang ternyata membuat rendah diri dan khawatir, karena di nilai membuat tujuan yang kurang realistis, yang sebenarnya tidak cocok untuk semua konsumen.

Namun juga tak tak sedikit orang yang terbantu dan menjadi solusi bagi orang yang menghadapi masalah tertentu.

Menjawab pertanyaan kedua, mencari informasi berpengetahuan tidak cukup untuk menyelesaikan masalah hidup.

Semua itu harusnya dilengkapi dengan tindakan dan konsistensi.

Hal ini dinamakan stage of change atau tahapan perubahan, yang dilakukan dari mencari informasi, fokus, melaksakan lalu konsisten.

Baca Juga: Tri Suaka Dianggap Lecehkan Andika Kangen Band, Nabila Maharani Berkomentar

Tanpa hal itu meskipun mengikuti seminar, membaca buku, setiap hari belajar self improvement, akan tetap berada ditempat yang tidak lebih baik.

Kita bisa coba fokus untuk melakukan dan mengendalikan apa yang memang bisa dikendalikan.

Jadi, itulah alasan kenapa kamu harus berhenti membaca atau mengkonsumsi produk self improvement secara terus-menerus tanpa cara dan tujuan yang tepat.***

Editor: Al Iklas Kurnia Salam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah