Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Standar kecantikan yang salah mengenai warna kulit sering disalah artikan oleh banyak masyarakat Indonesia. Standar kecantikan ini biasanya lebih ditujukan kepada kaum perempuan.
Sering terjadi persepsi kalau tidak putih, ya tidak cantik. Padahal kecantikan tidak hanya dilihat secara fisik, meskipun fisik menjadi penentu utama dalam memberikan kesan pertama.
Hal tersebut menjadi banyak alasan bagi perempuan untuk mendapatkan kulit yang putih dan glowing. Akan tetapi, cara yang mereka tempuh dalam mendapatkan kesan cantik terkesan instan dan dapat menimbulkan efek yang merugikan.
Baca Juga: Cek Tanggal Lahir Kalian, Kenali Watak Berdasarkan Hari
Biasanya dalam mendapatkan kulit yang terkesan cantik dan sehat, banyak yang menggunakan krim pemutih dengan kandungan zat-zat kimia yang berbahaya atau sering dikenal dengan krim pemutih abal-abal.
Disebut krim pemutih abal-abal, karena kandungan komposisi yang ada di dalamnya tidak jelas dan tidak didaftarkan dan mendapatkan sertifikasi dari BPOM.
Seperti dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari channel YouTube dr. Rhicard Lee, MARS. dengan tajuk ‘Penjelasan Krim Wajah Berbahaya Dan Solusinya’, dijelaskan bahwa penggunaan krim pemutih abal-abal memiliki efek ketergantungan sama seperti mengkonsumsi narkoba.
Apabila dihentikan, efeknya akan menimbulkan breakout seperti munculnya banyak jerawat, kulit menjadi kusam, dan timbulnya flek hingga bintik-bintik hitam pada wajah.
Baca Juga: Fakta Penyelidikan Kasus Tewasnya Editor Metro TV 'Yodi Prabowo', Salah Satunya Motif Cinta Segitiga
Jika tetap dilanjutkan pemakaiannya, lama-lama akan menyebabkan okronasis kulit atau penumpukan pigmen di dalam kulit.
