Jangan sampai kamu kehilangan kepercayaan pelanggan dengan menjual barang berkualitas rendah secara online, khususnya barang-barang yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari, di mana pelanggan mengharapkan kualitas terbaik untuk rumah tangga mereka dan sering kali tidak memeriksa produk sebelum membeli.
4. Strategi marketing yang baru
Selama masa pandemi ini, terjadi pergeseran kebutuhan di dalam masyarakat. Mereka cenderung akan mengesampingkan hal-hal sekunder, seperti kebutuhan fesyen, termasuk sepatu. Memberikan potongan harga untuk semua produk adalah salah satunya.
Baca Juga: Cara Melatih Nafsu ala Imam Al-Ghazali
Melihat upaya yang dilakukan Yasa tersebut, Rudi menjelaskan bahwa keputusan membeli konsumen ditentukan oleh logika sebesar 20% dan emosional sebesar 80%. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk memaksimalkan aspek emosional pembeli, misalnya dengan mendonasikan Sebagian keuntungan.
5. Pahami Lokasi Target Pasar
Jika ingin membuka bisnis makanan atau minuman online, kamu dapat berkonsentrasi di kota-kota besar terlebih dahulu. Setelah bisnismu mendapat respons yang baik, kamu dapat mempertimbangkan untuk berekspansi ke area lain.
6. Sesuaikan Penawaran Bisnis dengan Kebutuhan Konsumen
Kesadaran kesehatan konsumen mempengaruhi perilaku mereka dalam memilih produk bahan makanan ini sangat relevan sejak wabah COVID-19 hadir di dunia. Ada kesempatan besar bagi bisnis kamu untuk menawarkan makanan dan minuman yang sehat dengan lini produk yang dapat disesuaikan.***