Cara Menanam Kelengkeng dalam Pot Agar Cepat Berbuah

- 20 September 2020, 21:29 WIB
7 Faktor Pohon Lengkeng Tak Berbuah, Pahami Penyebab dan Ikuti Solusinya
7 Faktor Pohon Lengkeng Tak Berbuah, Pahami Penyebab dan Ikuti Solusinya /Prompilove/.*/pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI – Kelengkeng atau lengkeng merupakan jenis buah yang banyak dibudidayakan untuk bisnis atau bahkan hanya ditanam untuk menghiasi rumah. Selain sebagai hiasan, menanam kelengkeng juga diharapkan dapat memanen dan memakan buahnya yang segar dan manis.

Buah berbiji ini banyak ditanam, namun terkadang terkendala beberapa hal sehingga tidak dapat berbuah karena proses perawatan yang salah. Untuk menghasilkan buah yang lebat, lakukan perawatan berikut yang telah kami rangkum dari berbagai sumber terpercaya:

Hal pertama yang harus anda lakukan adalah

Siapkan Media Tanam

Mempersiapkan media tanam yang tepat menjadi salah satu penunjang pertumbuhan tanaman kelengkeng secara optimal.

Berikut bahan dan alat untuk media tanaman yang dibutuhkan,

Campuran tanah atau pasir, pupuk kandang, dolomit, arang sekam, pot ukuran diameter 40-50 cm, centong tanah, pecahan genteng atau potongan stereofoam untuk dasar pot, lapis ijuk atau sabut kelapa.

Baca Juga: Bahan Dapur di Rumah Anda Ternyata Bisa Jadi Obat Rematik

Komposisi Media Tanam

Campurkan tanah atau pasir dengan Granule Bio Organik sebanyak 50gr secara merata. Kemudian tambahkan juga dengan pupuk kandang yang telah difermentasi beserta dolomit.

Selanjutnya, rendam lapis ijuk atau sabut kelapa dengan menggunakan pupuk organik cair dengan takaran satu liter untuk 200 liter air. Lakukan proses perendaman selama 1-2 jam.

Setelah itu, semua campuran pada tahapan sebelumnya dapat dimasukkan ke dalam pot yang sudah disediakan dengan ketinggian 5cm atau setengah tinggi pot.

Memilih Bibit Berkualitas

Pemilihan bibit yang tepat untuk menanam kelengkeng dalam media pot menjadi faktor yang diperhatikan. Bibit kelengkeng yang bagus akan menunjukkan pertumbuhan yang optimal.

  1. Menggunakan Biji

Untuk mendapatkan bibit dari biji, anda dapat memilih dari biji yang sudah tua. Akan tetapi, jika anda memilih penggunaan bibit dari biji masa pertumbuhannya agak lambat. Yakni membutuhkan waktu sekitar tujuh sampai sepuluh tahun.

  1. Menggunakan Bibit Stek dan Cangkok

Pilih bibit kelengkeng yang bagus yaitu berukuran 15 sampai 20cm serta memiliki produktifitas yang bagus untuk tumbuh.

Baca Juga: Perang Dunia 3 Segera Pecah Antara China vs AS, PM Australia Ingatkan ‘Ancaman yang Nyata’

Perawatan Kelengkeng

Proses perawatan merupakan proses penting yang harus dilakukan saat melakukan proses budidaya kelengkeng dalam pot. Anda harus memperhatikan kondisi tanah dengan rutin melakukan penyiraman.

Pastikan pohon tidak keurangan air karena bisa membuatnya layu. Saat melakukan penyiraman pastikan pula air yang diberikan tidak terlalu banyak.

Saat musim penghujan penyiraman dapat dilakukan satu kali yaitu pada pagi atau sore harinya saja.

Selanjutnya, pada proses pemupukan gunakan pupuk organik cair khusus buah yang dapat anda beli di toko pertanian terdekat. Menurut hasil percobaan, terbukti menumbuhkan bunga secara merata setelah 2 bulan pemakaian.

Untuk perawatan pada tanaman kelengkeng yang memiliki usia nol sampai satu tahun harus diberikan pupuk untuk menunjang perawatan salah satunya dengan mengaplikasikan Granule Bio Organik GDM SAME dengan takaran 50gr per 2 minggu sekali.

Proses yang harus anda lakukan selanjutnya adalah pengendalian hama.

Selain perawatan pada pohon, pengendalian hama dan penyakit juga merupakan hal penting saat melakukan budidaya kelengkeng.

Hal tersebut juga  dapat mempengaruhi hasil panen buahnya nanti. Hama ulat biasanya akan menyerang bagian daun pada pohon kelengkeng, hal ini tentu akan menghambat proses fotosintesis.

Jika daun yang terkena hama, maka segera dipetik dan buang ulatnya.

Selain itu lakukan penyemprotan kimia menggunakan insektisida sistemik secara bergantian dengan yang kontak sistemik bisa juga dengan pestisida nabati bisa dari dedaunan, seperti: daun pepaya, mimba, sirsak, kluwak, dan lain sebagainya.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah