Cantik dan Beracun, Bunga Sungsang Nyatanya Juga Bermanfaat untuk Pengobatan

- 27 September 2020, 19:48 WIB
Bunga sungsang
Bunga sungsang /Flora dan Fauna/

RINGTIMES BANYUWANGI – Bunga sungsang atau kembang  jongrang, kembang kuku macan. Dan beberapa penyebutan yang berbeda disetiap daerah seperti katongkat, kembang sungsang di Sunda, dongkel sungsang, mondalika, pancing tawa, pancing tawa, atau disebut mandhalika di Madura.

Bunga ini tersebar luas disekuruh Nusantara, bahkan hingga di ujung Papau. Bunga sungsang merupakan salah satu jenis tumbuhan dari enam jenis dalam genus gloriosa.

Bunga sungsang tumbuh dengan merambat dan  memiliki umbi yang dapat bertahan pada keadaan kering. Umbi kembang sungsang beracun sekaligus berkhasiat pengobatan.

Menurut penelitian Acharya dan tim pada tahun 2005 yang dikutip dari satuharapan.com seluruh bagian tubuh pada kembang sungsang mengandung kolkisina.

Bunga sungsang miliki kandungngan kolkisina pada daun dan umbi kembang sungsang mencapai sekitar 0,1 sampai 0,8 persen. Selain itu,  sumber kolkisina kembang sungsang yang tertinggi terdapat dalam biji, yang kandungannya mencapai sekitar 1,32 persen, 2 hingga 5 kali lebih tinggi dari kandungan dalam umbi.

Baca Juga: Keseringan Minum Boba, Seorang Warganet Curhat Hampir Diamputasi

Bunga sungsang memiliki beragam manfaat untuk pengobatan tradisional seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang di Afrika tropis dan Asia. Saat ini spesies ini dibudidayakan secara luas untuk tujuan pasar komersial.

Tumbuhan ini mengandung alkaloid kolkisina, yang dimanfaatkan dalam produksi obat. Kolkisina telah digunakan secara efektif dalam pengobatan gout akut atau rematik, dan juga untuk mengobati cacingan, memar, infertilitas, dan masalah kulit.

Selain itu, bunga sungsang juga telah digunakan untuk menghilangkan duri, paku, dan parasit kulit, sebagai penangkal gigitan ular, pencahar, dan aborsi.

Alkaloid kolkisina juga terbukti berguna dalam pengobatan ulkus kronis, arthritis, kolera, sakit perut, masalah ginjal, dan tifus.

Kolkisina banyak digunakan sebagai alat eksperimen dalam studi pembelahan sel dalam penelitian pembelahan sel, karena dapat menghambat mitosis, menginduksi poliploidi, dan telah digunakan dalam pengobatan kanker.

Tidak sedikit masyarakat yang menganggap bahwa tanaman ini beracun. Bunga sungsang dibilang cukup beracun untuk menyebabkan korban jiwa manusia dan hewan jika tertelan.

Bersentuhan dengan cairan tumbuhan ini dapat menyebabkan iritasi kulit. Racun terutama terdapat dalam rimpang umbinya.

Baca Juga: Simak 5 Primadona Tanaman Hias yang Tidak Pernah Ada Matinya

Selain kolkisina, anggota dari keluarga Colchicaceae ini mengandung alkaloid gloriocine yang berbahaya bagi tubuh manusia bahkan hewan.

Dalam beberapa jam dari mengonsumsi bahan tanaman, korban akan mengalami mual, muntah, mati rasa, dan kesemutan di sekitar mulut, terbakar di tenggorokan, sakit perut, dan diare berdarah, yang menyebabkan dehidrasi, bahkan kematian.

Untuk efek jangka panjang yang disebabakan oleh bunga sungsang yakni akan terjadi pengelupasan kulit dan pendarahan vagina berkepanjangan pada wanita. 

Bunga sungsang juga mengandung beberapa zat aktif yang dapat meneymbuhkan ekzema, kurap, kudis, dan gatal-gatal . 

Untuk memanfaatkannya anda perlu memilih rimpang secukupnya dicuci lalu diparut, dipakai untuk menggosok dan mengurapi kulit yang sakit.

Bunga sungsang yang digunakan untuk pemakaian dalam menyembuhkan berbagai penyakit seperti rematik, sakit pada persendian atau nyeri sendi, kram, panas tinggi, serta radang rematik persendian.

Hal yang perlu anda ketahui dan perhatikan bahwa beberapa bagian pada tumbuhan bunga sungsang sangat beracun.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x