Kamu Merasa Perfeksionis? Ketahui 3 Dampak Negatif Perfeksionis bagi Millenial

- 14 Oktober 2020, 14:28 WIB
Ilustrasi anak muda
Ilustrasi anak muda /Pexels/Andrea Piacquadio

RINGTIMES BANYUWANGI-Memiliki sifat perfeksionis bisa dikatakan tidak baik namun tidak juga buruk.

Dengan punya sifat yang satu ini, kamu memacu diri kamu untuk terus melangkah kedepan dengan tahapan yang kamu harus pastikan sempurna.

Baiknya adalah kamu akan merasa termotivasi dan terdorong untuk memacu usahamu agar bisa jadi yang terbaik.

Baca Juga: Meski Mahal, Tanaman Hias Berikut Tetap Terpopuler dan Diburu Kolektor

Namun buruknya, kamu terlalu membebani dirimu atau memberikan posir serta tekanan berlebihan ke dirimu untuk selalu menjadi yang sempurna diantara yang lain.

Studi mengatakan bahwa anak muda saat ini kian memiliki sifat perfeksionis sampai membuat kaum milenial terkadang merasa insecure.

Dilansir ringtimesbanyuwangi.com dari The Conversation Indonesia, berikut rangkuman beberapa keburukan jika anak muda terlalu perfeksionis.

  1. Sensitif

Penelitian yang melibatkan 25.000 peserta berusia 15-29 tahun yang dilakukan Dalhousie University, Kanada dan York St John University, Inggris menemukan bahwa mereka yang perfeksionis sering berjalannya waktu menjadi lebih perasa dan kurang teliti.

Baca Juga: Lirik Lagu NIKI-Lose, Sukses Bikin Netizen Internasional 'Galau'

Biasanya orang-orang yang perfeksionis memiliki reaksi yang sangat negatif terhadap kesalahan.

Mereka mengkritik diri mereka sendiri secara keras. Mereka punya keraguan terhadap kemampuan kinerja mereka sendiri.

  1. Insecure

Penelitian dari Universitas di Kanada dan Inggris menyebutkan bahwa tingkat perfeksionis generasi milenial meningkat pesat dari generasi sebelumnya.

Faktor utama penyebab meningkatnya perfeksionisme ini adalah rasa kompetitif yang tinggi. Orang yang perfeksionis berjuang keras untuk meraih kesempurnaan dan juga mengharapkan baik dirinya maupun orang lain untuk mengupayakannya.

Baca Juga: Dugaan Thamrin City Jakarta Pusat Dijarah, Ini Kata Kepolisian

Contohnya, berbagai posting-an di media sosial sangat mempengaruhi rasa kompetitif untuk bertindak lebih dan lebih lagi dari apa yang ditampilkan orang di media sosial.

  1. Merasa iri dan cemas

Studi yang sama menyebutkan bahwa semakin dewasa, sifat perfeksionis akan semakin mengendalikan diri manusia.

Hal ini akan membuat kepribadian mereka menjadi lebih rentan terhadap emosi negatif seperti rasa bersalah, iri dan cemas.

Baca Juga: Marak Dicuri, Berikut Daftar Bunga Anggrek Cantik Paling Banyak Dicari

Selain itu juga ditemukan fakta bahwa orang yang perfeksionis cenderung kurang teliti, kurang terorganisir, kurang efisien, kurang dapat diandalkan, dan kurang disiplin.

Perfeksionisme tidaklah mengenal gender baik laki-laki maupun perempuan.

Perfeksionis yang berlebihan akan membuat diri seseorang kesal terhadap ketidaksempurnaan mereka.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x