Sejarah Dibalik Mahal dan Fenomenalnya Aglaonema Pride of Sumatera

- 14 Oktober 2020, 14:35 WIB
Aglaonema Pride of Sumatra
Aglaonema Pride of Sumatra /Bibit Tanaman/

Nasib Aglaonema commutatum di Filipina lebih baik karena populasi Aglaonema simplex tidak begitu dominan. Ketimbang dieffenbachia, misalnya, yang sama-sama anggota famili Araceae, aglaonema jauh lebih unggul.

Getah dieffenbachia gatal dan anakannya tak sebanyak aglaonema. Pada penghujung 1982 mulailah Gregori menyilangkan Aglaonema rotundum dan Aglaonema commutatum. 

Baca Juga: Dugaan Thamrin City Jakarta Pusat Dijarah, Ini Kata Kepolisian

Penyilangan yang dilakukannya tersebut merupakan pengalaman pertamanya dalam menyilang aglaonema. Sebelumnya, Greg lebih intens menjadi penghulu caladium dan alocasia yang masih sekerabat dengan aglaonema.

Hasil silangan antara Aglaonema rotundum dan Aglaonema commutatum, diberi nama precusor. Hal pertama yang dilakukan adalah kembali menjodohkan aglaonema precursor tersebut dengan sang ayah.

Persilangan yang dilakukan tersebut menghasilkan tanaman berdaun merah yang menyala. Dialah pride of sumatera yang langsung mencuat dan menjadi ikon aglaonema lain sampai sekarang.***

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x