Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Di Indonesia, tanaman ini memiliki banyak sebutan, ada yang menyebutnya jeruk ranti, limau kiah, limau kunci, kalijage, kingkip, jeruk rante, lemo-lemo, dan joji koyo.
Tanaman ini aslinya berasal dari daratan Semenanjung Malaya kemudian menyebar ke seluruh wilayah daratan di sekitar Samudra Pasifik.
Sebenarnya tanaman ini bukanlah jeruk, melainkan jenis tanaman perdu yang masih berkerabat dengan jeruk-jerukan. Buahnya sendiri jarang dinikmati sebagai buah semata, melainkan sebagai obat herbal.
Buah jeruk kingkit memiliki kandungan limonene, linalool, coumarin ataucoumarins, umbeliferone, tripasol, methyl, dihyroxybutyloxy, dan oxobuthyl.
Baca Juga: Laris Diburu, Cek Harga Tanaman Bonsai dari Termurah hingga Termahal
Kandungan-kandungan tersebut menyebabkan jeruk kingkit memiliki manfaat, antara lain, meluruhkan dan mengeluarkan dahak sehingga dapat digunakan sebagai obat batuk kronis, menenangkan pikiran, mengatasi penyakit kulit, antijamur, antiseptik untuk mengatasi infeksi pada luka, menyembuhkan diabetes melitus, menjaga dan merawat kesehatan kuku, mengatasi diare dan masalah pencernaan, dan obat alami penyakit gonorhoe.
Dilansir dari samudrabibit.com, ada tiga cara pembibitan jeruk kingkit, yakni melalui biji, batang, dan cangkok.Dari ketiga cara ini, apabila Anda menghendaki tanaman jeruk kingkit Anda cepat menghasilkan buah, pilihlah bibit yang dikembangkan dengan cara stek atau okulasi dan cangkok.
Dengan perawatan yang baik, tanaman jeruk kingkit hasil okulasi dan cangkok sudah akan memasuki masa produktif di usia 1 hingga 2 tahun setelah penanaman.
Setelah bibit memasuki usia yang cukup untuk dipindahkan ke media tanam baru, siapkan tempat dan media tanam. Campurkan tanah kebun, pupuk kandang kering, dan sekam bakar sebagai media tanam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Penggunaan tanah kebun berfungsi sebagai pengikat media dan air.
Baca Juga: Bonsai Beringin Tak Hanya Cantik Tapi juga Menjanjikan, Begini Perawatannya
