RINGTIMES BANYUWANGI - Kolestrol biasanya biasanya tidak hanya datang seorang diri, beberapa penyakit kronis lain yakni gula darah dan risiko terserang penyakit jantung juga mengikuti. Ketiganya saling berhubungan dan memiliki sebab akibat.
Jika Anda adalah seorang diabetik atau pernah didiagnosis menderita diabetes, hal terpenting yang harus Anda lakukan yaitu mengontrol kadar gula darah.
Semakin Anda bisa menekan level ini, semakin rendah risiko Anda terkena penyakit kardiovaskular dan masalah kesehatan lainnya.
Baca Juga: Hati-hati, 4 Jenis Makanan Ini Akan Jadi Petaka Jika Dikonsumsi Sebelum Tidur
Memiliki diabetes berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan kolesterol tinggi. Ketika seorang diabetic memperhatikan angka gula darah Anda, maka hal yang juga harus diperhatikan adalah angka kolesterol.
Mungkin masih banyak yang belum tahu bahwa kedua kondisi ini sering muncul bersamaan. Kemungkinan besar yang terjadi setelah tingginya kolesterol dan gula darah akan memicu serang jantung secara tiba-tiba.
Kolestrol jahat dikenal dengan Low density lipoprotein (LDL) yang dapat menyebabkan pembuluh darah arteri tersumbat hingga kemudian berdampak ke penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga: 7 Manfaat Kelor Bagi Kesehatan, Mulai Menurunkan Kolesterol Hingga Mengobati Diabetes
Dikutip dari berbagai situs, gejala stres yang biasa dialami pekerja juga bisa mendorong kenaikan kolestrol pada tubuh. Situs-situs tersebut memaparkan bahwa stres menyebabkan kebiasaan diet yang buruk, kelebihan berat badan dan tingginya kolestrol karena keluarnya hormon kortisol.
Keluarnya hormon kortisol akan menaikan kadar kolestrol jahat dalam tubuh seseorang.