4 Penyebab Rontoknya Bulu Kucing, Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya

2 Oktober 2021, 20:45 WIB
Ketahui penyebab dari rontoknya bulu atau rambut pada kucing yang menjadi hewan peliharaan Anda agar kesehatannya tetap terjaga. /PIXABAY/K L

RINGTIMES BANYUWANGI – Rontoknya rambut atau bulu pada kucing menjadi hal yang cukup mengkhawatirkan.

Maka penting bagi kalian yang sedang memelihara kucing untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab kucing Anda mengalami kerontokan pada bulu mereka.

Selain mengalami kerontokan pada bulu, kucing yang sering menggaruk atau menjilati diri mereka sendiri juga menjadi pertanda akan kesehatannya yang tidak baik.

Baca Juga: Masa Birahi pada Kucing, Perhatikan Gerak-Geriknya

Dilansir dari WebMD pada 2 Oktober 2021, berikut adalah beberapa penyebab rontoknya bulu kucing.

1. Alergi

Alergi menjadi penyebab utama kerontokan pada bulu kucing. Akibatnya, mereka akan terus menerus menjilati tubuh mereka sendiri hingga mengakibatkan munculnya bintik-bintik botak pada kulitnya.

Berikan perawatan terbaik dengan memberikannya obat dan makanan dengan nutrisi yang cukup guna mendukung kesehatannya kembali seperti sediakala.

2. Adanya kutu dan tungau

Kucing yang terus menerus menggaruk dan menjilat tubuh mereka sendiri juga bisa disebabkan oleh adanya kutu dan tungau yang bersarang pada bulunya.

Baca Juga: 8 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan untuk Kucing Hamil, Bisa Sebabkan Keguguran

Maka perhatikan kebersihan kucing Anda. Segera periksakan ke dokter jika hal tersebut masih terus terjadi.

3. Infeksi jamur

Selain alergi serta kutu dan tungau, infeksi jamur juga bisa menjadi penyebab rontoknya bulu pada kucing peliharaan Anda.

Berikan krim atau salep anti jamur guna mencegah dan mengatasi infeksi jamur yang biasa terjadi pada kucing.

Baca Juga: Tanda Kucing akan Melahirkan, Salah Satunya Nafsu Makan Berkurang

4. Stres dan Kecemasan

Kucing yang sedang mengalami stres hingga kecemasan yang berlebih akan berdampak pada rontoknya bulu pada tubuh mereka.

Kucing dengan jenis kelamin lebih rawan mengalami stres dan kecemasan berlebih dibanding kucing jantan.

Rawatlah luka mereka, berilah perhatian dan kasih sayang lebih kepadanya.

Jika masih berlanjut, konsultasikan dengan dokter hewan Anda agar diberikan obat antidepresan.

Selain itu Anda juga bisa merubah lingkungannya, seperti dengan menaruhnya pada tempat yang lebih tinggi dan jauh dari jangkauan anjing yang menjadi musuhnya.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: WEB MD

Tags

Terkini

Terpopuler