RINGTIMES BANYUWANGI - Mimpi sangat menyenangkan bila melihat diri sedang menyantap daging binatang. Namun, bagaimana jika yang sedang disantap adalah bagian kepala, mata, dan otak yang tidak umum untuk setiap manusia?
Islam telah lama menafsirkan berbagai macam mimpi, tak terkecuali mimpi makan daging berbagai macam binatang, tak terkecuali makan bagian kepala, mata, dan otak binatang.
Dilansir dari buku karangan Muhammad Ibnu Sirin yang berjudul Tafsir Mimpi Menurut Alquran dan Sunnah pada Kamis, 28 Juli 2022, berikut uraian mimpi tentang makan kepala, mata, dan otak binatang.
Baca Juga: Arti Mimpi Makan Roti Lalu Menyantapnya Menurut Alquran dan Sunnah
Kepala binatang diartikan dengan pemimpin.
Jika bermimpi membeli kepala yang gemuk dan besar, dia akan memperoleh keuntungan dari guru yang bermanfaat.
Jika kepala itu kurus, guru itu kurang bermanfaat.
Jika kepala itu bau busuk, guru itu akan melontarkan celaan kepadanya.
Memakan kepala binatang dalam keadaan mentah, menunjukkan bahwa dia mengumpatkan sesuatu dari pemimpin.
Baca Juga: Arti Mimpi Minum Obat dan Bekam Menurut Alquran dan Sunnah
Memakan kepala yang dimasak atau dipanggang diartikan dengan perolehan kekayaan dari pemimpin.
Seorang penafsir berkata, "Jika bermimpi memakan kepala domba dan kakinya, dia akan meraih pangkat dan kekayaan, baik melalui pewarisan maupun lainnya. Lainnya mengartikan kepala domba dengan kekayaan yang jumlah maksimalnya sebanyak 10 ribu dirham dan minimal seribu dirham."
Mata
Mimpi memakan mata binatang yang dipanggang berarti memakan pokok harta pemimpin.
Baca Juga: Arti Mimpi Mengalami Demam dan Kudis Menurut Alquran dan Sunnah
Otak
Memakan otak berarti memakan pokok harta dan harta yang disimpan.
Jika bermimpi memakan otaknya sendiri atau otak orang lain, berarti dia akan memakan pokok hartanya atau harta orang lain yang disimpan.
Demikian arti mimpi makan kepala, mata, dan otak binatang menurut Alquran dan Sunnah. Semoga bermanfaat.
Disclaimer: Arti mimpi bersifat ganda dan tidak pasti. Jadi, mohon sikapi arti mimpi yang Anda alami dengan bijak.
Percaya atau tidak, hal itu dikembalikan kepada diri masing-masing.***