Valnir kemudian dikuburkan di pemakaman khusus korban COVID-19 setempat dan hanya dihadiri oleh empat keluarganya, termasuk Marcos dan ibunya.
Dalam surat kematiannya, dituliskan bahwa Valnir meninggal karena serangan jantung.
Kendati demikian, pihak keluarga dan beberapa tim medis meyakini jika kematiannya diakibatkan oleh komplikasi dari COVID-19.
Sementara itu, Presiden Brasil, Jair Bolsonaro telah membuat aturan-aturan baru terkait penanganan COVID-19 di negaranya.
Beberapa waktu lalu, Bolsonaro memerintahkan tim medis agar menggunakan obat malaria yang belum terbukti efisien sebagai vaksin untuk pandemi COVID-19.
Baca Juga: Viral, Foto Basuki Tjahaja Purnama Diapit Mesra Dua Perempuan
Obat-obat tersebut di antaranya adalah, chloroquine dan hydroxychloroquine yang biasanya digunakan untuk melawan malaria serta untuk mengobati penyakit autoimun tertentu, salah satunya lupus.
"Masih belum ada bukti ilmiah, tetapi (chloroquine) sedang dipantau dan digunakan di Brasil juga di seluruh dunia," ujar Bolsonaro kepada media setempat pada Rabu, 20 Mei 2020 lalu.(penulis: Firda Marta Rositasari)
Baca Juga: Ribuan Orang Jemaah Syattariyah Rayakan Idulfitri 23 Mei 2020