RINGTIMES BANYUWANGI - Duta Besar Korea Selatan untuk Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa negaranya sekarang berada dalam posisi untuk 'memilih' antara AS dan Tiongkok di tengah persaingan yang semakin ketat.
Sebelumnya, seperti dilaporkan PikiranRakyat-Tasikmalaya, Korea Selatan terjebak di tengah ketegangan perang dingin antara AS dan Tiongkok, di mana negeri Gingseng tersebut kesulitan untuk memihak pada siapa di saat kedua negara itu sama pentingnya untuk Korea Selatan.
"Kami terjebak di tengah seperti udang di antara dua ikan paus. Kita harus melewati tali antara pertempuran AS dan Tiongkok untuk hegemoni global. Kami tidak dapat mengasingkan salah satu dari keduanya," ujar ekonom Choi Yang-oh di Hyundai Economic Research Institute.
Baca Juga: Park Seo Joon Jad menorehkan rekor dalam jagad selebriti di Korea
Ketegangan AS dan Tiongkok berkobar mengenai pertanggungjawaban atas pandemi virus corona baru dan langkah Beijing untuk mengekang kebebasan sipil di Hong Kong lewat Undang-Undang Keamanan Nasional.
Ada kekhawatiran, di mana Seoul merupakan sekutu Washington dan mitra strategis Beijing, mungkin menghadapi tekanan untuk bersatu di belakang kedua pihak.
"Sudah jelas, dalam tatanan internasional baru era pasca-corona, persaingan AS-China akan memegang tempat yang signifikan," kata Duta Besar Korea Selatan untuk AS Lee Soo-hyuck dalam konferensi pers virtual, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Yonhap News Agency.
Baca Juga: Mahasiswa di Jakarta Unjuk Rasa Tuntut Jokowi Turun?, Cek Faktanya
Seperti kami kutip dari artikel berjudul Tak Lagi Bingung, Korea Selatan Kini Bisa Pilih antara AS dan Tiongkok di Tengah Persaingan Ketat
Tak hanya itu, Lee Soo-hyuck juga merasa bangga karena sekarang mereka (Korea Selatan) adalah negara yang bisa memilih (antara AS dan Tiongkok) dan tidak dipaksa untuk memilih.