Singapura menyebutkan data yang dikumpulkan melalui aplikasi TraceTogether sebelumnya dienkripsi dan disimpan secara lokal di telepon pengguna dan hanya akan ditransfer ke pihak berwenang jika individu tersebut dipastikan terinfeksi COVID-19.
Menlu Singapura mengatakan telah melakukan diskusi berulang-ulang dengan pihak Apple, namun tidak menyelesaikan masalah sama sekali.
Baca Juga: Untuk 5,7 Juta Warganya, Singapura Luncurkan Alat Pelacak Virus
Adanya rencana perangkat baru pelacak virus corona ini menandakan Singapura tidak punya keinginan untuk mengadopsi teknologi pelacakan kontak dari Apple dan Google yang telah diluncurkan pada Mei 2020 lalu.
Vendor dari perusahaan chip nirkabel Atmosic yang mengurusi perangkat virus corona terbaru Singapura ini mengatakan produknya lebih terjangkau dan dapat diandalkan untuk memastikan penulusuran kontak.
Gelang yang memiliki konektivitas Bluetooth ini dilengkapi baterai dan memori penyimpanan, perangkat ini dibanderol sekitar 10 dolar AS atau sekitar Rp 140.000.(Julkifli Sinuhaji)
Baca Juga: Update Virus Corona, Rekor Baru 130.000 Pasien Covid-19 dalam 24 Jam