"Kami tidak dapat mendedikasikan seseorang secara penuh waktu di setiap pusat. Ini tidak mungkin secara logistik karena kami tidak memiliki banyak lulusan psikologi, profesor, atau mahasiswa," ujarnya.
Sementara itu, terungkap bahwa tidak ada dokter tetap yang ditugaskan untuk berada di pusat-pusat karantina di India.(Rahmi Nurfajriani)
Baca Juga: Sabtu 6 Juni 2020 Layanan SIM Polrestabes Bandung Beroperasi