RINGTIMES BANYUWANGI- Pemerintah sudan tengah menekan wabah virus corona,tetapi warga sudan memilih untuk turun aksi ke jalan sudan.
Menuntut reformasi di negaranya setelah jatuhnya kekuasaan Omar al-Bashir tahun lalu, kini puluhan warga sudan itu bersesasakan dijalan.
Omar al-Bashir telah menjadi diktator dan menjabat sebagai Presiden Sudan dalam waktu 30 tahun sejak 1989 hingga 2019 kemarin.
Baca Juga: Terulang Kembali, Wanita Kulit Hitam Dicemooh Hingga Luka Bakar
Pengibaran bendera Sudan, pemerintah menutup jalan dan jembatan yang mengarah ke pusat ibukota, setelah itu dilanjutkan dengan berkumpul di Khartoum dan kota Khartoum Utara, serta kota Omdurman pada hari selasa.
Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang berbaris di jalan menuju bandara di ibukota, Khartoum.
Protes serupa juga terjadi di Kassala di Sudan timur dan di wilayah yang bergejolak, yaitu Darfur.
Mereka meneriakkan "kebebasan, perdamaian dan keadilan", slogan gerakan anti-al-Bashir. Beberapa pengunjuk rasa juga memblokir jalan-jalan dengan membakar ban.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di pikiran-rakyat dengan judul Di Tengah Wabah Corona, Puluhan Ribu Orang Memilih Bersesakan di Jalanan Sudan Menuntut Reformasi
Protes oleh puluhan ribu orang ini diinisiasi oleh Asosiasi Profesional Sudan yang disebut Komite Perlawanan.( Abdul Muhaemin/pikiran-rakyat)