Dalam Perang Lawan China, Australia Seret Indonesia

- 6 Juli 2020, 17:55 WIB
ILUSTRASI bendera Australia.*
ILUSTRASI bendera Australia.* /Pixabay/RebeccaLintzPhotography/

Artikel ini telah tayang di WartaEkonomi.co.id dengan judul: Australia Bisa Seret Indonesia Ikut Perang Lawan China karena...

"Kami menegaskan pentingnya keterbukaan ekonomi dan upaya memperkokoh hubungan ekonomi yang saling menguntungkan. Dalam hal ini, kami menyambut baik perundingan Kemitraaan (Strategis) Kompeherensif Indonesia dan Australia (IA-CSP)," ujar Jokowi saat jumpa Morrison.

Ada lima poin yang disepakati Jokowi dalam Kemitraan Strategis Kompeherensif Indonesia-Australia. Kembali mengutip data dari situs resmi Kementerian Luar Negeri Australia, salah satu dari lima pilar dalam kemitraan dengan Australia adalah "Mengamankan Kepentingan Bersama".

"Indonesia dan Australia menikmati kemitraan keamanan yang telah berlangsung lama dan produktif, khususnya antara penegakan hukum, intelijen, pertahanan, hukum dan peradilan, serta lembaga terkait lainnya. Kami memahami bahwa perdamaian, keamanan dan stabilitas adalah kondisi yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan kemakmuran," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Australia.

"Oleh karena itu, kami melakukan kerja sama keamanan dalam semangat persahabatan untuk kepentingan bersama, dan sebagai kontribusi terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas sub-regional, regional dan global. Kami bertekad untuk bersama-sama menghadapi tantangan bersama dari persaingan dan persaingan, serta ancaman terorisme, radikalisme, ekstremisme, dan kejahatan lintas negara," lanjutnya

Baca Juga: Tips Mengelola Utang Agar Tidak Menumpuk, Salah Satunya Terbebas dari Rentenir

Di sisi lain, sejumlah pihak justru memprediksi bahwa Kemitraan Strategis Kompeherensif yang dibagun Australia dianggap sebagai ancaman oleh Tiongkok.

Dalam laporan yang dikutip dari Asia Times pula, Tiongkok memandang bahwa kerjasama antara sejumlah negara dengan Australia bisa mengepung Negeri Tirai Bambu.

Australia juga mengetahui insiden yang pernah terjadi di Laut Natuna, saat kapal Penjaga Pantai (Coast Guard) Tiongkok menerobos wilayah perairan Indonesia secara ilegal.

Kapal dengan dengan nomor lambung 5403 itu memberikan pernyataan yang mengancam ke Kapal Perang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), KRI Tjiptadi-381, yang tengah berpatroli di wilayah tersebut.

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Portal Jember Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x