Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Dalam briefing media pemerintah di Dubai pada hari Rabu, otoritas UEA mengumumkan prasyarat yang akan diambil mengingat akhir pekan Idul Adha yang akan datang.
Pada hari Rabu, Abdul Rahman Al Owais, Menteri Kesehatan dan Perlindungan Masyarakat menegaskan kembali pentingnya mengikuti tindakan pencegahan selama perayaan Idul Adha.
Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Gulf News, Dr Omar Al Hammadi, juru bicara pemerintah UEA, menambahkan bahwa 47 orang dari 5 keluarga terinfeksi dengan virus coronavirus baru setelah dua pertemuan terpisah tanpa mematuhi pedoman COVID-19 dan jarak sosial.
Baca Juga: Mesir Memenjarakan Pengguna TikTok Atas Konten Tidak Senonoh
Hammadi menambahkan bahwa statistik menunjukkan bahwa mayoritas kasus yang terinfeksi adalah laki-laki.
Dia mengatakan bukti menunjukkan bahwa sistem kekebalan wanita bekerja lebih baik daripada pria karena faktor genetik dan hormonal.
Dia menambahkan bahwa diperkirakan bahwa perilaku khas pria dalam skenario sosial meningkatkan risiko infeksi, seperti pergi ke tempat-tempat ramai, restoran, kafe, dll, yang meningkatkan kemungkinan terinfeksi.
Hammadi mengatakan, "Merokok benar-benar mempengaruhi kemungkinan pemulihan pasien COVID-19, dan bahkan dapat memperburuk kondisi kesehatannya, khususnya karena terutama itu merupakan penyakit pernapasan."
Baca Juga: Peristiwa 28 Juli: 106 tahun Perang Dunia I Berkecamuk di Eropa.
Ia menambahkan bahwa, bagi para perokok, paru-paru rusak akibat merokok dan kurang efektif dalam memerangi infeksi ketimbang paru-paru seorang non-perokok.
